Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bandung memutuskan akan menggunakan RSUD Soreang menjadi lokasi penanganan pasien COVID-19. Sebanyak 100 kasur akan disiapkan di RSUD Soreang.
Sebelumnya, Kabupaten Bandung masuk dalam zona risiko tinggi atau zona merah. Per tanggal 16 Juni 2021, Bed Occupancy Ratio (BOR) atau keterisian ruang isolasi mencapai 89 persen.
Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna. Ia mengatakan, telah mengadakan rapat dan memutuskan untuk menggunakan RSUD Soreang dijadikan rumah sakit rujukan bagi pasien COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah instruksikan dan rapat evaluasi untuk bed, karena RSUD Soreang lama sudah ada pemindahan dan ijin sudah hampir selesai. Maka kami sudah sepakat akan menambah 100 bed isolasi dalam membantu masyarakat," ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna, di Komplek Pemda Bandung, Kamis (17/6/2021).
Selain di RSUD Soreang, sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di Kabupaten Bandung pun menambah ketersediaan kasur untuk pasien COVID. Di antaranya, RSUD Cicalengka, RSUD Majalaya dan RSUD Al-Ihsan.
"Di RS Soreang lama itu di kasih 100 bed, RS Cicalengkankurang lebih 20 bed, Majalaya 20 bed, dan Al Ihsan 36 bed," ujar Dadang.
Lanjut Dadang, ditambahkan jumlah kasur isolasi itu dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus pasien positif COVID. Ditambahnya kasur isolasi pun diharapkan mampu menurunkan angka BOR di Kabupaten Bandung.
"Kalau misalkan ini terus bertambah maka BOR nya akan turun ke 40 persen," katanya.
Sementara itu, apabila jumlah kasur tersebut tidak juga cukup akan ada kemungkinan alternatif lain. Di mana pihaknya menyiapkan Stadion Jalak Harupat menjadi lokasi isolasi.
"Kalau sekarang kan kebutuhan itu sekitar 150 bed, nah kalaunini belum mencukupi maka akan membuka kemungkinan Jalak Harupat jadi ruang isolasi," pungkasnya.
(mud/mud)