Sebanyak 6.500 warga Lebak, Banten dilaporkan masih menjadi pengangguran. Pandemi COVID-19 ditenggarai menjadi penyebab tingginya angka pengangguran di daerah tersebut.
"Satu tahun terakhir ini angkanya masih terjadi peningkatan. Ada 6.500 warga yang kami catat masih menganggur," kata Kadisnaker Lebak Tajudin Yasmin saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (15/6/2021).
Tajudin menyatakan, tingginya angka pengangguran itu disumbang oleh lulusan SMK dan SMA. Mereka banyak yang mengantre membuat kartu kuning di Disnaker sebagai syarat untuk mencari pekerjaan ke kawasan industri di Lebak.
"Setiap hari itu kami keluarin 112 kartu kuning, dan itu masih belum bisa mengcover," ujarnya.
Selain angka pengangguran yang masih tinggi, sejumlah perusahaan di Lebak, Banten juga banyak yang kolaps akibat pandemi COVID-19. Bahkan, tak sedikit perusahaan yang melakukan PHK massal kepada karyawannya.
"Selain pengurangan karyawan, perusahaan yang gulung tikar juga ada. Ini terjadi selama pandemi satu tahun terkahir yah," ungkapnya.
"Makanya, untuk saat ini kami baru bisa memberikan pekerjaan kepada 433 orang saja tiap harinya. Itu pun mereka kami seleksi lagi dan diikutsertakan dalam pelatihan yang kami buat," ujarnya.
(mso/mso)