Keterisian tempat tidur untuk pasien COVID-19 di sejumlah rumah sakit di Bandung nyaris penuh. Tercatat di RSUD Al-Ihsan Baleendah dari 171 tempat tidur hanya tersisa satu tempat tidur, Minggu (13/6) pagi.
"Sampai pagi ini, ketersediaan tempat tidur kita ada 171, yang terpakai sudah 170, tinggal satu," kata Dirut RSUD Al-Ihsan Dewi Basmala kepada detikcom.
Pihak RSUD Al-Ihsan akan menambah tempat tidur lagi bagi pasien COVID-19 di RSUD Al-Ihsan sebanyak 70 tempat tidur. "Ruang COVID-19 tidak sama dengan ruang perawatan pasien biasa, di mana itu sirkulasi udara, ada ketentuan. Sehingga rencana penambahan kita ada di posisi 70 bed, cuman kami masih membutuhkan waktu karena masih merubah posisi jendela sehingga sirkulasi udara sesuai ketentuan standar," tutur Dewi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi serupa juga terjadi di Rumah Sakit Keluarga Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung. Dirut RSKIA Taat Tagore mengatakan ada 93 pasien COVID-19 yang dirawat. "Waiting list di UGD ada delapan," ujar Taat Tagore via pesan singkat.
Karena keterisian tempat tidur hampir penuh, pemerintah mengakalinya dengan merujuk ke rumah sakit masih lowong. "Kita punya sistem rujukan ya. Rujukannya antarkabupaten-kota, bahkan kalau daerah yang dekat ke DKI kita akan rujukannya antar provinsi ke DKI. Ada sistemnya, sistem rujukan terintegrasi," kata Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Jawa Barat Marion Siagian via sambungan telepon.
Ia menyebut, meskipun BOR naik, pasien COVID-19 tetap tertangani. "Sampai saat ini terurai kok, tidak ada permasalahan. Kita bantu semua, tidak ada pasien yang tidak dilayani," ujar Marion.
"Ada (edaran), sudah ada edaran dari Dinas Kesehatan untuk menambah 30-40 persen. Kita sudah antisipasi dari awal ya, itu sudah dilakukan oleh rumah sakit," tutur Marion.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan terjadi lonjakan pasien COVID-19 usai Lebaran. "Fakta terjadi lonjakan pascalibur Lebaran yang masa inkubasinya jatuh pada minggu-minggu ini. Ini menunjukkan ketidaktaatan pada imbauan mudik membawa kemudaratan seperti ini," kata Kang Emil sapaan Ridwan Kamil, Sabtu (12/6) malam.
"Jadi ini nyata, kalau pada saat itu semua taat, tidak akan terjadi lonjakan seperti sekarang. Salah satu persentase terendah itu di ari Lebaran justru, sekarang ada kenaikan," ujar Emil --sapaan Riwan--.