Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien COVID-19 di semua RSUD di Kabupaten Bandung Barat (KBB) penuh atau mencapai 100 persen. Di Bandung Barat ada tiga RSUD yang digunakan sebagai ruang isolasi pasien COVID-19 yakni RSUD Lembang, RSUD Cililin dan RSUD Cikalongwetan.
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer pada Dinas Kesehatan KBB Wishnu Pramulo Adi mengatakan dari tiga BOR yang ada RSUD hanya tersisa dua bed ICU yang tersisa. "Semua penuh, misalnya di RSUD Lembang dari 15 bed itu terisi semua. Di RSUD Cililin dari 24 bed terisi 24, dari 24 itu 2 ICU. Di RSUD Cikalongwetan dari 15 tempat isolasi yang terisi 13, 2 sisanya adalah ruang ICU," ungkap Wishnu saat dihubungi, Selasa (8/6/2021).
Selain tiga RSUD, di Bandung Barat sendiri ada dua rumah sakit swasta yang difungsikan sebagai rumah sakit rujukan COVID-19, yakni RS Cahya Kawaluyaan dan RS Kharisma. Namun dua rumah sakit tersebut tak melaporkan keterisian BOR ke Dinas Kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya ketersediaan ruang isolasi di rumah sakit itu tidak pernah dilaporkan ke kita (Dinkes). Dulu pernah awal COVID-19, sekarang tidak," kata Wishnu
Sebagai antisipasi lonjakan pasien COVID yang perlu diisolasi di rumah sakit, pihaknya akan melakukan penambahan bed untuk pasien COVID-19 di semua RSUD. Penambahan bed ini menggunakan skema pengurangan bed pada perawatan pasien umum.
"Di RSUD Cililin dari 24 bed jadi 30 bed. Jadi mengambil atau menggeser pelayanan umum. Lembang dari 14 jadi 20 bed, untuk Cikalongwetan 15 jadi 30 bed. Ini baru rencana dan hasil hitungan kasar kita, sambil melihat perkembangan kasus COVID-19," ucap Whisnu.
Keterisian BOR di RSUD yang ada di Bandung Barat berbanding lurus dengan lonjakan kasus COVID-19 sejak beberapa pekan belakangan. Terutama saat libur lebaran yang memang menunjukkan tingginya mobilitas masyarakat di dalam wilayah KBB dan perjalanan antardaerah.
"Pertama yang jelas kenaikan ini diduga akibat mobilitas masyarakat yang tinggi di hari lebaran dan setelahnya, seperti silaturahmi. Kedua ada juga para pendatang yang masuk ke wilayah Bandung Barat," tutur Whisnu.
Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi (PIK) Bandung Barat, saat ini angka kasus COVID-19 menyentuh 7.930 kasus. Rinciannya 635 orang positif aktif, 7.189 orang dinyatakan sembuh, dan 106 orang meninggal.
Angka itu melonjak dibanding kasus COVID-19 di Bandung Barat pada 2 Juni atau sepekan lalu. Saat itu, kasus COVID-19 sebanyak 7.550 orang. Rinciannya 441 orang positif, 7.010 orang dinyatakan sembuh, dan 99 orang meninggal.
(bbn/bbn)