.webp)
Dua orang warga Kabupaten Sukabumi meninggal dunia setelah terpapar Virus COVID-19 hari ini. Proses pemakaman dilakukan mengikuti prosedur pemakaman korban COVID-19.
Hal ini diungkap anggota Bidang Pengelolaan Data Publik Laporan dan Operasional Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Sukabumi, Eneng Yulia Handayani. Selain mengumumkan soal penambahan, Eneng juga mengungkap soal meninggalnya dua orang akibat COVID-19.
"Berdasarkan update data Covid-19 Kabupaten Sukabumi pada hari ini, ada penambahan jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 14 pasien. Sementara, pasien yang meninggal dunia akibat paparan virus corona sebanyak dua pasien," jelas Eneng kepada wartawan, Senin (7/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eneng menjelaskan salah satu pasien yang meninggal dunia akibat COVID-19 itu diketahui berjenis kelamin perempuan berusia 46 tahun asal Kecamatan Jampangtengah. Untuk menghindari dari hal yang tidak diinginkan, pasien yang meninggal ini telah dimakamkan dengan menggunkan protokol kesehatan secara ketat. Seperti menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
"Selain itu, pasien positif yang meninggal dunia ini, juga memiliki berbagai riwayat. Seperti komorbid CKD On HD," beber Eneng.
Berdasarkan rilis dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi, kini jumlah kasus pasien positif Covid-19 dari awal hingga saat ini, terdapat 5264 orang. Dari ribuan pasien ini, 4993 orang dinyatakan sembuh dan 66 orang di isolasi serta 46 orang diantaranya masih dilakukan isolasi mandiri. Sementara jumlah total pasien positif COVID-19 yang meninggal dari awal hingga saat ini, berjumlah 159 pasien.
Belasan warga yang telah dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kabupaten Sukabumi ini tersebar di sejumlah daerah Kabupaten Sukabumi di wilayah Kecamatan Lengkong, Kabandungan, Nyalindung dan Kecamatan Jampangtengah.
"Berdasarkan hasil testing, tracing dan treatment, 14 pasien yang kini dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 ini, memiliki berbagai ragam riwayat. Seperti perjalanan ke luar daerah. Seperti Bogor dan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Tetapi ada juga sebagian pasien yang tidak memiliki riwayat perjalanan maupun kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif COVID-19, tetapi setelah dilakukan pemeriksaan sample swab, hasilnya positif COVID-19," pungkas dia.
(sya/mud)
