Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Bandung, Jawa Barat direncanakan digelar Bulan Juli mendatang. Saat ini, simulasi PTM sedang dilakukan di 330 sekolah di Kota Bandung.
Namun, jika kasus COVID-19 di Kota Bandung terus naik, Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, bisa jadi PTM kembali ditunda.
"Bisa jadi. Busa jadi itu ditunda lagi PTM itu," kata Ema, Senin (7/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ema menyebut, kebijakan PTM akan ditentukan Jumat mendatang dalam rapat terbatas bersama Forkompimda Kota Bandung.
Ia mengungkapkan, jika secara prinsip sekah bisa menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat dan layak menggelar PTM, tapi jika kasus COVID-19 terus naik, tidak menutup kemungkinan jika PTM ditunda.
"Masalah kasus berdinamika, kalau seminggu ini meningkat sampai hari Jumat, kalau sekolah sih prinsip siap, tapi melihat kondisi dinamika pandemi ini sangat mengkhawatirkan, saya tentunya akan beri masukan ini ditunda karena kita juga tetap semuanya bersepakat bahwa keselamatan dan nyawa manusia lebih penting," ungkapnya.
Menurut Ema, tidak PTM juga siswa tetap belajar secara daring. "Toh kalau itu tidak dilaksanakan sekarang pun pembelajaran tetap berjalan (daring)," tambahnya.
Ema menyebut, angka positif aktif COVID-19 di Kota Bandung tembus di angka 700 sekian, namun jika dilihat data per hari kemarin ada penurunan, sebetulnya.
"Kemudian BOR (Bed Occupancy Ratio) kita di angka 79 (persen), memang dulu kita pernah di angka 93, sekarang ada trend naik, artinya yang bergejala bertambah. Tapi, positif rate kita sekarang di angka 6 koma sekian persen, kalau dibandingkan kemarin ada di angka 7 artinya ini semakin membaik. Inilah data-data yang selalu dinamis, yang nanti akan jadi bahan pertimbangan. Jadi, kalau saya sih kewaspadaan harus maksimal, karena BOR kita memang 79, itu yang harus diwaspadai," jelas Ema.
Dengan ada peningkatan kasus, Ema meminta jajaran Dinkes Kota Bandung agar menginstruksikan kepada setiap rumah sakit menambah tepat tidur untuk pasien COVID-19 dan kewilayahan untuk menyediakan fasilitas isolasi mandiri.
"Tentunya, apa yang harus kita lakukan sekarang kami minta Kadinkes mengkoordinasikan seluruh pimpinan rumah sakit untuk menambah tempat tidur. Kemudian kita dorong di setiap Kecamatan mengoptimalkan untuk tempat-tempat isolasi mandiri, terutama bagi masyarakat yang OTG," pungkasnya.
(wip/mud)