.webp)
Seorang siswi sekolah di Kabupaten Tasikmalaya bikin geger. Video menampilkan dia berpose bugil sambil menawarkan seks ini beredar luas.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya turun tangan. Pihaknya menerjunkan tim untuk menelusuri identitas dan sekolah tempat remaja perempuan itu menimba ilmu.
"Kami akan klarifikasi dan konfirmasi terkait keberadaan (siswi dalam video) itu di satuan pendidikan mana. Hal ini tentu menjadi keprihatinan kami berkaitan ada salah seorang pelajar di video viral," kata Kadisdikbud Kabupaten Tasikmalaya Dadan Wardana, Jumat (28/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dadan, pihaknya khawatir siswi tersebut dimanfaatkan orang tidak bertanggung jawab. Bisa saja, kata Dadan, ada orang tidak bertanggung jawab yang sengaja membuat video ini dengan melibatkan pelajar. Dia berharap kasus serupa tidak terulang lagi dan dibutuhkan pengawasan dari berbagai pihak.
"Kami harus memantau dan cek ke lapangan. Mungkin saja di belakangnya ada yang sengaja membuat. Kami khawatir justru ada sisi pemanfaatan anak di bawah umur," ucap Dadan.
Dalam video itu, terlihat seorang wanita muda telanjang dada. Ia ditemani seorang pria yang merekam video tersebut. Si wanita melihat kamera sambil menawarkan seks dengan mengucapkan 'open BO (Booking Out)'.
"Mau sini Open BO 200," ucap pemeran wanita dalam video tersebut.
Simak juga 'Prostitusi Online di Jakbar Dijajakan Via Medsos, Bertarif Rp 300-500 Ribu!':
KPAID Kabupaten Tasikmalaya memastikan wanita muda dalam video viral ini merupakan pelajar salah satu SMP. Sedangkan pria yang menemani siswi itu sama-sama anak di bawah umur.
Berdasarkan hasil penelusuran terbaru, KPAID Kabupaten Tasikmalaya menemukan indikasi praktik prostitusi. Siswi tersebut diduga terlibat prostitusi.
"Perempuan ini kami duga terkait soal prostitusi. Tapi apakah online atau tidak, kami masih telusuri. Kami juga mendapat laporan anak perempuan ini meresahkan masyarakat, dia sudah mempengaruhi anak lainya. Kami hari ini akan komunikasi dengan Unit PPA (Polres Tasikmalaya) apakah ada unsur pidana atau unsur kesengajaan," kata Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto.
