Luapan Sungai Cibeet dan Citarum kembali merendam rumah warga di tiga desa, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang. Sejumlah warga mengungsi ke tempat aman.
Banjir ini terjadi sejumlah dusun di Desa Karangligar, Mekarmulya, dan Mulyajaya. "Kurang lebih ratusan rumah terendam banjir akibat intensitas hujan tinggi hingga mengakibatkan debit air Sungai Cibeet dan Citarum meluap merendam rumah warga," kata Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh saat meninjau lokasi banjir di Dusun Pangasinan, Selasa (25/5/2021) malam.
Dusun terdampak banjir itu meliputi Mujiah, Pangasinan, Ranca Sepat dan Ranca Guha. Pemkab Karawang berkoordinasi dengan berbagai pihak, khususnya pemerintah pusat, dalam penanganan banjir tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah berkoordinasi dengan bu bupati untuk mengkomunikasikan dengan pihak BBWS dalam upaya penanganan banjir ini. Untuk sementara ini, kami memfokuskan penanganan warga yang terdampak," kata Aep.
BPBD Karawang mencatat ada 102 rumah terendam banjir dengan ketinggian rata-rata banjir 20 sentimeter hingga 90 sentimeter. Total warga yang terdampak berjumlah 380 jiwa.
"Jadi tiga desa itu, saat ini masih terendam, dan kami fokus dalam evakuasi, dan pemberian logistik bagi warga yang terdampak," ujar Kepala BPBD Karawang Yasin Nasrudin di tempat yang sama.
Ia belum bisa memastikan jumlah warga yang mengungsi di tiga desa tersebut. "Saya belum mendapat laporannya, untuk warga yang mengungsi, karena saat ini tim masih dalam pendataan," tutur Yasin.
Nurhayati (40), warga Dusun Pangasinan, menjelaskan kejadian naiknya air berlangsung pada pukul 10.00 WIB. "Kalau hujan lebat biasanya air datang dari sungai, terus masuk ke rumah," tuturnya.
Menurut dia, air yang menerjang rumahnya ini bersumber dari luapan Kali Cidawolong yang merupakan anak Sungai Cibeet. "Sebenarnya banjir gini sering banget. Airnya itu datang dari Cibeet terus airnya masuk Kali Cidawolong, terus meluap sampai ke rumah," kata Nurhayati.
Ia berharap pemerintah segera menanggulangi banjir yang sering terjadi di kampungnya. "Warga di sini sudah cape. Sering banget jadi langganan banjir," ujar Nurhayati.
(bbn/bbn)