Sejumlah sekolah di Tasikmalaya dan Ciamis mulai menggelar sekolah tatap muka, Senin (24/5/2021). Beragam upaya dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
Salah satu yang sudah menggelar pembelajaran tatap muka adalah SDN Sambongjaya. Sekolah itu melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
"Ia kemarin pas ujian kelas enam kita uji coba belajar di sekolah. Sekarang pembelajaran tatap muka terbatas," ucap Kepala Sekolah SDN Sambongjaya Wawan saat ditemui di kantornya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teknis pembelajaran tatap muka terbatas dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Selain disediakan fasilitas cuci tangan dan wajib masker, proses pembelajaran juga dibatasi.
Dari total 28 siswa per kelas, maksimal 14 orang siswa yang belajar tatap muka terbatas dalam ruang kelas. Pihak sekolah tidak menyiapkan shift pagi atau siang. Setiap siswa hanya mendapat kesempatan belajar satu hari dalam sepekan. Waktu belajar juga dibatasi cukup 90 menit tanpa istirahat.
"Mereka siswa ini dibatasi satu ruangan 14 orang dari total siswa per kelas rata-rata 28 orang. Jadi sekarang kelas satu sampai kelas tiga yang sekolah. Selasa besok empat dan lima. Nah hari Rabu libur, nanti masuk lagi Kamis absensi 15 sampai 28 kelas satu sampai tiga dan Jumat-nya kelas empat dan lima. Jadi anak-anak hanya belajar sehari dalam sepekan," ucap Wawan.
Sayangnya, masih banyak orang tua siswa kelas satu yang tetap memilih masuk ke lingkungan sekolah. Belasan orang tua siswa memilih menjaga anaknya dengan duduk di depan ruang kelas.
Ahasil pihak sekolah harus mengusirnya demi mengantisipasi penyebaran COVID-19. Meski khawatir terhadap anaknya yang baru pertama masuk kelas orang tua siswa kelas satu ini tetap harus keluar lingkungan sekolah.
Sejumlah siswa mengaku senang kembali masuk sekolah pasca belajar daring lebih dari satu tahun. Mereka bisa kembali belajar meski jam pelajaran dan jumlah teman sekelas dibatasi setengahnya.
"Senang belajar lagi ketemu teman belajar matematika," ucap Alma siswa kelas tiga SD.
Sementara itu, di Kabupaten Tasikmalaya pelaksanaan sekolah tatap muka memasuki uji coba dengan melaksanakan kegiatan ujian untuk siswa kelas enam.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya melakukan infeksi mendadak di SDN Sukasenang, Singaparna. Pihak sekolah dipastikan siap melaksanakan uji coba tatap muka ini dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Saya lihat Alhamdulillah siap sekolah melaksanakan tatap muka. Ini saya juga pastikan prokes di sekolahnya benar-benar dilaksanakan," ucap Dadan.
Selain itu, pihak sekolah menyediakan ruang isolasi sementara dan ganti baju khusus untuk siswa yang alami gejala COVID-19 dan naik angkutan umum. Siswa yang naik angkutan umum wajib pakai baju biasa bukan seragam. Sebelum masuk kelas mereka harus ganti baju di ruang khusus. Sementara bagi siswa yang suhunya tinggi akan dibawa masuk ruang isolasi sementara menunggu dijemput orang tua.
"Bagus di sini diSDNSukasenang ini, ada ruang khusus isolasi sementara dan ganti baju bagi siswa yang naik angkutan umum. Kita harap semua sekolah seperti ini dalam menjalankan protokolkesehatannya," ujarDadan.
Sekolah Tatap Muka di Ciamis
Sementara itu, sekolah berbagai jenjang di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mulai kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM), Senin (24/5/2021).
Berbeda dari sebelumnya masuk secara shifting dalam sehari atau pagi dan siang. Kali SMP di Ciamis memberlakukan sistem masuk kelas selang sehari dan saat tidak masuk melaksanakan secara daring.
Seperti yang dilaksanakan SMP Negeri 1 Ciamis, pada hari pertama setelah libur lebaran yang ke sekolah adalah kelas VII, sedangkan kelas VIII melaksanakan belajar daring di rumah. Hari selanjutnya bergantian. Sedangkan untuk kelas IX tidak masuk karena telah selesai ujian.
Kepala SMP Negeri 1 Ciamis Agus Sumantri mengatakan tujuannya untuk menghindari kerumunan. Dengan melaksanakan satu kali masuk setiap hari lebih memudahkan pengawasan dan mengatur siswa saat masuk dan keluar sekolah.
"Jadi untuk sekarang kita pakai sistem selang sehari masuk sekolah dan belajar daring. Itu berdasarkan surat edaran Bupati Ciamis dimana yang masuk itu 50 persen dari kapasitas," ujar Agus Sumantri.
Agus menuturkan untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini dilaksanakan dari 24 Mei sampai 24 Juni 2021. Pada hari pertama ini tercatat seluruh siswa kelas VII masuk sekolah secara antusias.
"Alhamdulillah para siswa antusias, mungkin sudah libur sekolah cukup lama kemarin saat lebaran jadi semangat mereka untuk sekolah tinggi," jelasnya.
Sebelumnya, Pemkab Ciamis memutuskan untuk melanjutkan uji coba PTM selama 1 bulan dimulai Senin (24/5/2021).
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya telah mengeluarkan surat edaran (SE) terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka setelah lebaran. Dalam SE tersebut sekolah yang bisa melaksanakan tatap muka hanya yang berada di zona hijau dan kuning. Sekolah yang sudah terverifikasi layak dalam melaksanakan protokol kesehatan.
"Tenaga pendidik atau guru yang telah divaksinasi COVID-19, juga harus melaksanakan protokol kesehatan secara ketat," ujar Herdiat.
Ketentuan lainnya, guru yang berasal dari zona oranye dan merah tidak diperkenankan ke sekolah dan melaksanakan pembelajaran secara daring. Begitu juga peserta didik yang berasal dari zona merah dan oranye melaksanakan pembelajaran secara daring.
"Guru wajib datang paling awal dari peserta didik. Sekolah dibatasi 50 persen dari kapasitas dan menyesuaikan rombongan belajar atau shifting waktu pembelajaran," katanya.