Pemprov Banten memproyeksikan membangun tempat pembuangan sampah akhir atau TPA regional yang dibangun di Kecamatan Maja, Lebak. TPA regional ini nantinya bisa menampung sampah tidak hanya dari kabupaten-kota di Banten, tapi juga dari DKI Jakarta dan Bogor.
Proses perencanaan TPA regional masuk pada fase kajian apakah daerah tersebut bisa atau tidak dibuat TPA. Rencananya, kebutuhan tanah seluas 159 hektare dan sudah dianggarkan Rp 46 miliar untuk pengadaan lahan pada tahun ini.
"Progres baru kajian tahun ini apakah layak atau tidak, karena nanti akan melayani DKI-Bogor. Itu nanti diangkut pakai kereta api, ada 159 hektare di sana akan dibebaskan. Sekarang kajian dulu, baru pengadaan lahannya," kata Kasi Penyehatan Lingkungan Perumahan (PLP) dan Air Minum Dinas Perkim Banten Adib Solihin di Serang, Jumat (21/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan pembangunan TPA regional ini anggarannya murni dari APBD Banten. Rencananya setelah kajian, menurut Adib, pengadaan lahan bisa dilakukan sampai tahun depan. Targetnya pada 2023 ada pembangunan fisik TPA di Maja.
"Jadi, sekarang lagi kita kaji ulang sampai Agustus. Agustus-Oktober nanti appraisal, Oktober ke Desember pembayaran lahan," ujar Adib.
Dalam proses kajian ini, Pemprov Banten mengkaji hingga bagaimana Maja bisa menampung sampah dari Tangerang dan DKI-Bogor menggunakan kereta. Sebab daerah ini dianggap strategis dan bisa diakses semua wilayah.
Adib menggambarkan masalah sampah di Banten saat ini pada umur teknis TPA yang eksisting di setiap kabupaten-kota. TPA Bagendung di Cilegon bertahan hanya tinggal dua tahun. Belum lagi TPA di Pandeglang yang makin sedikit usianya, sedangkan Tangsel sudah tidak layak menampung sampah.
Hingga kini Kabupaten Serang jadi daerah satu-satunya di Banten yang tidak memiliki TPA sampah. "Nanti kajiannya (selesai) bulan Agustus karena ada syarat-syarat yang harus ditempuh," ucap Adib.
(bri/bbn)