Tujuh orang pemudik dinyatakan reaktif setelah menjalani tes antigen di pos penyekatan di jalur pantura Cirebon. Ketujuh pemudik itu diminta untuk putar balik.
Polresta Cirebon saat ini masih melakukan penyekatan terhadap pengendara yang berpelat luar Cirebon, atau pemudik yang hendak balik ke Jakarta dan sekitarnya. Penyekatan terhadap pemudik diperpanjang hingga 24 Mei mendatang.
Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi mengatakan selama arus mudik dan balik Lebaran pihaknya telah melakukan tes antigen terhadap 1.193 pemudik. "Tujuh pemudik reaktif. Kita sudah koordinasi dengan Dinkes tiap wilayah, termasuk mengirim data yang bersangkutan seperti KTP maupun SIM," kata Syahduddi dalam keterangan yang diterima detikcom, Kamis (20/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Syahduddi mengaku telah melayangkan surat tembusan kepada Satgas COVID-19 daerah asal pemudik untuk melakukan tes PCR. Syahduddi mengatakan penyekatan dilakukan untuk mencegah lonjakan kasus COVID-19 di Jakarta dan sekitarnya.
"Untuk pengendara yang menunjukkan bebas COVID-19, maka dipersilakan untuk melanjutkan perjalanan. Penyekatan ini untuk antisipasi adanya lonjakan arus balik dari arah Jawa Tengah ke arah Jakarta. Tetapi, setelah hari raya belum ada keseimbangan arus baliknya. Sehingga atas dasar tersebut kita memperpanjang pos penyekatan, pos pengamanan dan pos palayanan yang ada di wilayah hukum Polresta Cirebon dengan melaksanakan kegiatan rutin yang ditingkatkan," kata Syahduddi.
Sementara itu, Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengatakan akan terus berkoordinasi dengan Polresta Cirebon dan dinas untuk mengantisipasi lonjakan arus balik. "Kita antisipasi hal tersebut, sehingga kita perpanjang dari 18 sampai 24 Mei untuk pos penyekatan di beberapa titik di Kabupaten Cirebon. Dan, sampai hari ini juga masih banyak pemudik yang kembali ke arah Jakarta," kata Imron.
(mud/mud)