Keraton Kanoman Cirebon Batasi Keluarga yang Ikut Tradisi Garebek Syawal

Keraton Kanoman Cirebon Batasi Keluarga yang Ikut Tradisi Garebek Syawal

Sudirman Wamad - detikNews
Kamis, 20 Mei 2021 13:42 WIB
Tradisi gerebek syawal yang digelar Keraton Kanoman Cirebon dibatasi
Tradisi gerebek syawal yang digelar Keraton Kanoman Cirebon dibatasi (Foto: Sudirman Wamad)
Cirebon -

Keraton Kanoman Kota Cirebon, Jawa Barat, menggelar tradisi Grebeg Syawal atau Garebek Syawal di kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon. Garebek Syawal merupakan tradisi ziarah yang dilakukan keluarga keraton terhadap leluhurnya.

Patih Keraton Kanoman Cirebon Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran mewakili Sultan Kanoman XII Pangeran Raja Muhammad Emirudin memimpin tradisi Garebek Syawal.

Keluarga Keraton Kanoman Cirebon menggelar tahlilan dan doa bersama di ruangan pesarean Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung
Jati, makam para sultan dan ratu, serta leluhur lainnya. Sementara itu, masyarakat diizinkan untuk mengikuti tahlilan dan doa bersama di pintu Pasujudan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesuai menggelar tahlilan dan doa bersama, keluarga Keraton Kanoman Cirebon menggelar makan bersama di Pasanggrahan kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati. Setelah itu, keluarga keraton bersedekah melalui surak atau saweran uang koin ke masyarakat atau peziarah lain.

Tradisi Garebek Syawal tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Pihak Keraton Kanoman Cirebon membatasi jumlah keluarga yang ikut berziarah. Sehingga, tradisi Garebek Syawal tahun ini tak seramai tahun-tahun sebelum pandemi COVID-19.

ADVERTISEMENT

"Perbedaan tahun ini dan sebelumnya itu adalah soal kuota, kita membatasi kehadiran. Dulu memang. Dulu memang luar biasa (ramai). Kita menghargai aturan pemerintah (penanganan COVID-19)," kata Patih Keraton Kanoman Cirebon Pangeran Patih Raja
Muhammad Qodiran kepada awak media usai berziarah, Kamis (19/5/2021).

Qodiran berharap masyarakat mendapatkan keberkahan dan selamat dunia akhirat. "Mudah-mudahan selalu sehat dan di tengah pandemi ini," kata Qodiran.

Sementara itu, Pangeran Kumisi Keraton Kanoman Cirebon Pangeran Besus Nugraha mengatakan Garebek Syawal merupakan pengingat kematian dan silahturahmi keluarga. "Kita tidak lupa dengan leluhur. Tradisi ini jangan sampai hilang karena perkembangan zaman. Tahun ini memang membatasi keluarga yang ingin ikut," kata Besus.

Besus juga menjelaskan tentang makna saweran yang dilakukan keluarga keraton. "Saweran itu simbol kesejahteraan keraton untuk masyarakat. Saling berbagi, bersedekah. Tradisi ini sudah dilakukan sejak zaman Sultan Kanoman I," kata Besus.

(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads