Polres Sukabumi Kota berhasil membekuk 4 orang pelaku yang menganiaya Iqbal Aulia (21) hingga tewas. Satu orang dari mereka diduga adalah pelaku utama yang menghabisi nyawa korban.
"Tim Jatanras bergerak dan kurang dari 24 jam diamankan 4 terduga pelaku, di antara mereka terdapat inisial AM (23) diduga kuat merupakan pelaku utama yang mengakibatkan korban meregang nyawa usai kehabisan darah," kata Kasatreskrim Polres Sukabumi Kota AKP Cepi Hermawan, Senin (10/5/2021).
Cepi menjelaskan kronologi awal terjadinya peristiwa penganiayaan yang dilakukan oleh sekelompok pemuda terhadap korban setelah buka puasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari keterangan teman korban, kami berhasil memperoleh informasi bahwa sesaat setelah membagikan takjil di Jalan Lingkar Selatan, hendak pulang ke rumahnya, namun pada saat melingkar di jalan ada yang mencegat, kurang lebih diperkirakan ada 20 orang. Korban bersama yang selamat ini ada yang menendang sampai jatuh," jelas Cepi.
"Adapun hasil visum sementara adalah didapat luka-luka ada bekas benda tajam di kaki, lutut, tangan dan leher," sambung Cepi.
Hingga saat ini keempat terduga pelaku masih diamankan di Mapolres Sukabumi Kota. Selain empat pelaku polisi juga masih memburu beberapa terduga pelaku lainnya.
Sebelumnya, Iqbal Aulia, pemuda usia 21 tahun, tewas mengenaskan usai mengikuti acara bagi-bagi takjil yang diadakan ikatan alumni salah satu SMK di Kota Sukabumi. Peristiwa tragis itu terjadi pada Minggu (9/5) kemarin. Polisi menyelidiki kasus tersebut.
Peristiwa itu bermula saat korban bersama rekan-rekannya sesama alumni salah satu SMK menggelar kegiatan pembagian takjil di kawasan Cibaraja. Usai kegiatan itu, korban bersama temannya konvoi menggunakan motor ke arah Jalan Lingkar Selatan. Saat itulah tiba-tiba muncul rombongan diduga pelajar dari sebuah SMK lain yang menghadang korban.
"Saat dihadang itu, dua orang terjatuh dari motor. Salah satunya korban. Rombongan dari SMK lawan langsung mengeroyok dua korban, satu di antaranya meninggal dunia saat dibawa ke RS Asyifa Kota Sukabumi," kata warga yang menolak disebut namanya kepada detikcom, Senin (10/5/2021).