Ratusan buruh perusahaan garmen, PT MJA, Kota Bandung, menggelar aksi menagih pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR). Massa sempat menutup akses Jalan Raya Soekarno-Hatta yang lokasinya di depan pabrik tersebut. Akibatnya, arus lalu lintas dialihkan ke jalan berlawanan.
Mereka parkir sepeda motornya di jalan tersebut dan duduk di atas motor sambil menggunakan payung. Tak hanya menuntut THR, ratusan buruh ini juga mendesak pembayaran upah bulan April.
"Menuntut THR dan sebulan gaji belum dibayar," kata salah satu buruh, Fatmah (49).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fatmah menyebut pihaknya sudah menang dalam sidang di Pengadilan Hubungan Industri (PHI), namun pihak perusahaan belum membayarkan hak para buruh. "Kemarin proses PHI kita menang, begitu menang 28 April perusahaan arogan, langsung menutup, tanggal 29 kita berhenti kerja" ujarnya.
Hanya buruh yang mengikuti SPSI yang tidak dibayarkan THR dan upahnya. Untuk buruh yang tidak ikut SPSI saat ini masih bekerja dan THR-nya sudah dibayarkan.
"Itu yang ikut SPSI, yang enggak ikut masih kerja sekitar 200 orang. Kalau yang di dalam 200 sudah dibayarkan, karena bukan anggota SPSI," ucap Fatmah.
Dia berharap Pemkot Bandung segera turun tangan berkaitan persoalan tersebut. Sebab buruh memiliki hak untuk menerima pembayaran THR dan upah
"Harapannya kita dibayarkan THR dan gajih dibayar, apalagi mau Lebaran. Buruh yang gabung SPSI ada 1.142. Kalau yang ikut aksi ini paling 700-an," kata Fatmah.
Pukul 11.45 WIB, para buruh ini membuka sebagian akses jalan untuk pengendara. Mereka tetap bertahan sambil menunggu pihak perusahaan menjumpainya.
Simak video 'KUTIPS: Trik Kelola Duit THR Saat Pandemi Agar Tak Boros':