Yayah sudah berada di kampung halamannya pada Kamis (6/5) lalu. Ia diantar oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) Cianjur dari Jakarta.
"Alhamdulilah kemarin Kamis saya diantar ke sini, dari Jakarta mengantar dulu yang lain (PMI) asal Indramayu baru ke sini," kata Yayah kepada detikcom di rumah adiknya, Minggu (9/5/2021).
Yayah mengaku bahagia bisa kembali berkumpul bersama dengan keluarganya. Ia tidak menyangka, kepulangannya disambut haru oleh anggota keluarga.
Selain itu, ia sangat bersyukur dapat kembali dan bertemu dengan ketiga anaknya. Ia pun mendapat kejutan, di mana anak pertamanya telah menikah dan memiliki anak.
"Ketika diperjalanan saya mikirin keluarga, saya mikirin gimana kondisi kampung, anak saya. Saya juga kaget Alhamdulilah rezeki, pulang sudah punya cucu," kata Yayah.
Saat ini, Yayah tinggal di rumah adiknya. Rumah miliknya sudah lama tidak terurus dengan baik dan tidak layak untuk ditinggali.
"Sekarang di rumah adik, Insya Allah kalau ada rezeki diperbaiki," kata Yayah.
Sebelumnya, keberadaan Yayah diketahui ketika pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah menghubungi pihak Astakira Cianjur, yang selama ini mengadvokasi Yayah. Di sana, Yayah dibantu untuk menuntut gaji selama 18 tahun yang belum pernah dibayarkan oleh majikannya.
Setelah menerima haknya, ia pun akhirnya pulang ke Indonesia. Di Jakarta, sesuai prosedur, dirinya mesti di karantina selama lima hari di Wisma Atlet.
"Lima hari di Wisma Atlet. Sudah hasilnya (rapid) negatif, saya pulang bareng sama yang dari daerah Jawa Barat," katanya. (mso/mso)