Pemkab Ciamis telah mengeluarkan edaran kepada setiap kecamatan dan desa agar menyiapkan ruang isolasi COVID-19 untuk pemudik yang terlanjur pulang ke daerahnya.
Hampir setiap desa kini telah menyiapkan ruang isolasi COVID-19 berikut fasilitas dan protokol kesehatan. Salah satunya di Desa Imbanagara Raya, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Pemerintah Desa Imbanagara Raya menggunakan bangunan eks BP3 yang sudah tidak digunakan disulap menjadi ruang isolasi. Disediakan fasilitas cuci tangan di depan pintu masuk dan di ruangan. Memiliki kapasitas 6-10 orang secara situasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ruang isolasi ini juga dilengkapi dengan kasur busa dan satu buah bantal. Terdapat juga beberapa toilet dan mushala serta cukup jauh dari permukiman warga. Sehingga lokasi ini sangat pas menjadi tempat isolasi bagi pasien COVID-19.
![]() |
Pemerintah Desa Imbanagara Raya bekerjasama dengan Puskesmas setempat untuk menyiapkan tenaga perawat apabila ruang isolasi ini diisi.
Perangkat Desa Imbanagara Raya Dede Misbah mengatakan ruang isolasi ini sudah ada sejak ada instruksi Bupati Ciamis ketika PPKM Mikro dilaksanakan. Sejauh ini ruang isolasi ini belum pernah digunakan.
"Sampai saat ini belum digunakan karena memang pasien COVID-19 tidak signifikan dan umumnya tidak bergejala sehingga melakukan isolasi mandiri," ungkapnya, Rabu (5/5/2021).
Sementara itu, Kepala Desa Imbanagara Raya Tarwan Ruhiawan mengatakan untuk mengantisipasi pemudik yang sudah terlanjur datang pihaknya telah menginstruksikan Kepala Dusun dan RT/RW untuk melakukan pemantauan.
"Ketika ada pendatang dari luar daerah yang mudik, baik itu orang tua, keluarga atau kerabat akan kami tanya hasil tes COVID-19," katanya.
Namun apabila tidak memiliki surat tes COVID-19 akan diarahkan untuk diperiksa di Puskesmas terkait kondisinya. Apabila dinyatakan sehat maka diarahkan isolasi di rumahnya. Namun apabila menunjukan gejala COVID-19 maka akan dilakukan isolasi di ruang isolasi desa yang telah disiapkan.
Sebelumnya, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya meminta Pemerintah Desa untuk meningkatkan pengawasan dan memberdayakan lagi Posko Covid-19. Petugas desa hingga RT/RW melakukan penelusuran terhadap warga yang datang atau mudik.
"Kita akui terlalu banyak jalan tikus masuk ke ciamis, kalaupun kita laksanakan secara ketat besar ke mungkinan masih ada pemudik yang masuk Ciamis. Sehingga kita harapkan tingkat desa, RT/RW agar meningkatkan pengawasan," ungkap Herdiat.
Masyarakat juga harus lebih proaktif melaporkan bila mana ada keluarganya yang datang dari luar kota. Agar melaporkan hasil tes Covid-19 seperti Swab PCR ataupun Rapid antigen.
"Tingkat desa sudah mempunyai tempat isolasi khusus warga yang positifCovid-19. Bila ada yang terkonfirmasi positif bisa langsung isolasi," tegasnya.
Kunjungan Tim Pakar Satgas COVID-19 Nasional
Sementara itu, Tim Pakar Satgas COVID-19 Nasional mengunjungi Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Mereka datan dalam rangka pendampingan penguatan dan pembentukan posko, memantau kondisi serta kendala yang dihadapi.
Tim Pakar COVID-19 pertama datang di Posko PPKM Ciamis lalu memantau Posko Desa Pawindan. Selanjutnya melihat ruang isolasi terpusat di Asrama Haji Komplek Islamic Center Ciamis.
Swastiningsih, salah seorang pendamping Tim Pakar Satgas COVID-19 mengatakan setelah melakukan pemantauan telah melihat Posko Satgas di Ciamis terbentuk sekitar 80 persen.
"Hampir 80 persen terbentuk. Hanya memang ada beberapa kekurangan seperti sejumlah alat yang belum terpenuhi. Juga seperti Posko Desa yang dekat dengan penduduk. Tapi secara keseluruhan di Ciamis ini berjalan dengan baik," ungkapnya.
Menurut Swastiningsih sosialisasi dan edukasi mengenai COVID-19 di Kabupaten Ciamis telah berjalan baik. Pemerintah daerah dan unsur Forkopimda semuanya bergerak untuk mengatasi pandemi COVID-19 ini.
"Mudah-mudahan di Ciamis ini tidak ada catatan merah artinya tidak ada paparan COVID-19 ke depannya. Meski zona oranye," ungkapnya.
Baca juga: 765 Aparat di Ciamis Siaga Halau Pemudik |
Sementara itu, Ivan Elisabeth Purba, yang juga Tim Pakar Satgas COVID-19 Berharap Kabupaten Ciamis bisa segera berada pada zona hijau. Sehingga bisa menjadi contoh untuk seluruh Indonesia.
"Penanggulangan COVID-19 ini tanggung jawab bersama, bukan hanya Pemda, TNI, Polri tapi semuanya termasuk juga awak media," katanya.
Terkait dengan larangan mudik Lebaran 2021, Elisabeth meminta kepada masyarakat agar tidak memaksakan diri mudik. Tetap ikuti aturan pemerintah agar pandemi COVID-19 ini bisa segera berakhir.
Dalam kunjungan ini, Tim Pakar Satgas COVID-29 nasional didampingi oleh Sekda Ciamis Tatang serta jajaran Dinas Kesehatan Ciamis termasuk dari unsur Forkopimda.