Klaster COVID-19 akibat tradisi munggahan awal Ramadhan di satu RW di Kelurahan Bojong Nangka (Bonang), Kabupaten Tangerang, ternyata menjalar kepada 180 orang. Perlu kewaspadaan baik itu saat terjadi mudik dan Lebaran.
Jubir Gugus Tugas Tangerang Hendra Tarmizi mengatakan klaster ini awalnya diketahui setelah pada Selasa (20/4) ditemukan 46 warga positif usai menjalani munggahan ke Bogor, Jawa Barat. Tim dinas kemudian melakukan tracing kepada 250 warga Bonang. Hasilnya ditemukan 180 orang positif COVID-19.
"Kami melakukan swab test 250 orang selama 3 kali di lokasi RW 28 Bonang, hasilnya 180 orang positif," kata Hendra di Tangerang, Rabu (5/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, seluruh pasien itu menjalani isolasi. Baik secara mandiri dan ada yang menempati hotel singgah COVID-19 di Yasmin serta dirawat di rumah sakit. Namun, menurutnya, ada sebagian warga yang sudah menyelesaikan masa isolasi mandiri.
Masa isolasi di RW 28 itu tetap diberlakukan hingga Sabtu (8/5/2021) akhir pekan ini. Jadi, RW tersebut telah memberlakukan lockdown berdasarkan instruksi dari bupati selama 14 hari.
Klaster munggahan di Tangerang ini akibat warga yang tak patuh protokol kesehatan dan melakukan tradisi munggahan pada 10 April jelang puasa. Mereka pergi menggunakan bus ke Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Salat Id di Alun-alun Serang Ditiadakan |
Tangerang Raya menjadi wilayah aglomerasi pada saat larangan mudik 6-17 Mei nanti. Untuk mencegah terjadinya penyebaran Corona, warga di daerah ini dilarang untuk mudik termasuk ke wilayah Serang, Pandeglang, Lebak, dan Cilegon.
Selain itu, larangan berwisata pasca Lebaran pun dilarang agar tidak ada kerumunan. Namun, mereka masih tetap bisa melakukan mudik lokal hanya di wilayahnya.
Tonton juga Video: Pusat Perbelanjaan Penuh, Satgas Khawatir Muncul Klaster COVID-19 Baru