Gempa magnitudo (M) 5,6 mengguncang Sukabumi. BPBD Kabupaten Sukabumi menyebut belum ada laporan kerusakan akibat dampak gempa tersebut.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman mengatakan pihaknya masih memonitor informasi dari tiap kecamatan. "Dari P2BK kecamatan belum ada informasi, kami masih terus memonitor apakah ada laporan kerusakan atau tidak," kata Eka melalui sambungan telepon, Selasa (27/4/2021).
Eka juga meminta masyarakat untuk melapor ke petugas bila memang ada kerusakan bangunan akibat dampak gempa. "Silahkan informasikan ke petugas kami, agar bisa secepatnya kami lakukan langkah penanganan," ucap Eka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, gempa yang dirasakan sempat membuat panik warga terdampak bencana pergerakan tanah di Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung. Informasi yang diperoleh detikcom, warga sempat berhamburan keluar rumah saat gempa terasa.
"Warga pada keluar rumah yang mereka takutkan adalah pergerakan tanah dan longsoran karena kebetulan saya berada di bawah longsoran di Kampung Ciherang bawah (Batu Kutil)," kata Asep Has, relawan ProbumiIndonesiam di lokasi bencana Ciherang.
"Gempa dirasakan cukup besar, informasi yang saya terima di lokasi ada tahlilan, warga semua keluar rumah," ujar Asep.
BPBD Cianjur Pantau Perbatasan
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Irfan Sopyan mengatakan gempa di Sukabumi ini terasa di Cianjur. "Terutama di daerah selatan dan yang berbatasan langsung dengan Sukabumi. Seperti kecamatan Agrabinta," ucapnya, Selasa (27/4/2021).
Irfan mengatakan hingga saat ini belum ada laporan pemukiman warga yang terdampak. Namun pihaknya tetap menugaskan relawan di setiap desa untuk tetap siaga dan mencari informasi lebih lanjut.
"Kita pastikan lagi memang tidak ada yang terdampak, atau ternyata ada rumah warga yang rusak akibat gempa tersebut. Utamanya dipantau titik rawan longsor, apakah terdampak atau tidak," ucap Irfan.