Mudik Dilarang, Angkutan Lokal Tetap Beroperasi di Terminal Leuwipanjang

Mudik Dilarang, Angkutan Lokal Tetap Beroperasi di Terminal Leuwipanjang

Yudha Maulana - detikNews
Selasa, 27 Apr 2021 11:25 WIB
Terminal Leuwipanjang Bandung
Foto: Terminal Leuwipanjang Bandung (Mukhlis Dinillah/detikcom).
Bandung -

Kepala Terminal Leuwipanjang Bandung Asep Hidayat memastikan seluruh bus angkutan kota antar provinsi (AKAP) dan angkutan kota dalam provinsi (AKDP) tidak akan beroperasi pada periode larangan mudik 6-17 Mei 2021.

"Bus-bus AKAP dan AKDP akan dipulangkan ke pool, sehingga di sini dikosongkan," ujar Asep ketika dihubungi detikcom, Selasa (27/4/2021).

Kendati begitu, ujar Asep, angkutan kota (angkot) untuk trayek-trayek aglomerasi yang berada di kawasan Bandung Raya akan tetap beroperasi. Seperti trayek elf Bandung-Ciwidey, Bandung-Sindangkerta Cililin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bus di dalam kota TMB, BRT juga yang trayeknya perbatasan kota dan Kabupaten Bandung juga akan tetap beroperasi," katanya.

"Angkot Cimahi-Leuwipanjang juga masih beroperasi, karena masih di dalam kota. Hanya AKAP dan AKDP yang sudah pasti tidak beroperasi," sambunya.

ADVERTISEMENT

Berkaitan dengan terbitnya adendum SE 12 Tahun 2021 dari Satgas COVID-19 pusat, Asep mengatakan pihaknya juga tengah melakukan pengetesan penumpang secara acak dengan GeNose.

"Kami adakan random sampling dengan pemeriksaan GeNose, setiap hari ada 10-15 penumpang yang kita periksa. Itu random dan tidak dipungut biaya," katanya.

Penurunan jumlah penumpang mulai terasa di Leuwipanjang setelah munculnya pengetatan persyaratan perjalanan tersebut. Saat ini rata-rata jumlah penumpang yang berangkat dari Leuwipanjang sebanyak 1.300-1.500 orang per hari. Angka tersebut menurun dibandingkan dengan periode sebelumnya yakni 2.000-2.300 penumpang per hari.

"Justru penurunan penumpang sekarang lebih banyak, daripada tahun lalu," katanya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan penyekatan untuk mengantisipasi pemudik dini di Jabar telah dilakukan sejak akhir pekan lalu. Ridwan Kamil menyebut sekitar 300 kendaraan telah diputar balikkan oleh kepolisian setelah memasuki gerbang Tol Pasteur.

"Ini kita lakukan karena pengetatan dilakukan dua minggu sebelum Idul Fitri, plus satu pekan setelah Idul Fitri. Saya titip ke media agar menyampaikan kepada masyarakat bahwa ini keputusan yang tidak nyaman bagi kita, tapi semata-mata melihat kasus di India dan Thailand ada gelombang kedua, karena merasa lengah, kasus turun tapi kita tidak boleh lengah," kata sosok yang akrab disapa Kang Emil itu.

Lihat juga Video: Hindari Larangan, Pemotor Ini Mudik Lebih Awal Via Pantura

[Gambas:Video 20detik]



(yum/mso)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads