Pemerintah telah mengumumkan larangan mudik Lebaran tahun ini mulai berlaku 22 April hingga 24 Mei 2021. Larangan tersebut dimanfaatkan sejumlah pihak seperti travel gelap.
Meski begitu, tidak mau lahan usahanya terimbas aturan itu sejumlah pengusaha travel mulai putar otak. Di antara mereka bahkan secara terbuka mengunggah tawaran mudik melalui media sosial dan menyertakan daerah penjemputan hingga tujuan akhir ke sejumlah tempat di wilayah Sukabumi.
detikcom mencoba menghubungi mereka yang menawarkan jasa travel untuk mengetahui tarif sekali perjalanan hingga kekhawatiran risiko dihentikan atau diputar balik petugas akibat adanya aturan pengetatan soal larangan mudik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jakarta - Palabuhanratu bisa, tarif puasa karena risikonya gede (harga naik) Rp 300 ribu sampai Rp 350 ribu satu orang," suara seorang pria di ujung telepon, Sabtu (24/4) lalu.
Pria di itu juga menyebut pihaknya memiliki grup, saling berkomunikasi ketika ada razia penyekatan atau risiko lainnya.
"Lagi cari informasi, mudah-mudahan ada perubahan (kebijakan). Start dari Jakarta (menyebut nama lokasi)," ungkap pria yang dalam unggahan medsos menyebut melayani jasa perjalanan Sukabumi, Palabuhanratu, Bogor dan Jabodetabek itu.
Di unggahan tawaran jasa travel lainnya, mereka mengaku punya cara untuk mengakali pengetatan yang dilakukan petugas perbatasan. Dia juga menyebut ada waktu-waktu tertentu untuk keberangkatan dari Jakarta.
"Start itu kan mesti hapal jadwal pemeriksaan, kadang Magrib atau malam. Biasanya kan (penyekatan) di Cigombong, dekat perbatasan, saya hapal jalannya harus kemana. Jangan sampai penumpang diturunkan di tengah jalan,"ungkapnya seraya menyebut tarif jasanya hanya Rp 250 ribu.
Simak juga 'Satgas COVID-19: Ada 7% Masyarakat Tetap Berencana Mudik':
Travel Gelap Cianjur Pakai Jalur Tikus
Travel gelap di Kabupaten Cianjur gunakan Jalur tikus hingga memanfaatkan status sebagai driver angkutan online agar bisa lolos dari pemeriksaan atau penyekatan. Dengan begitu mereka bisa mematok harga tinggi dengan menjamin penumpang bisa mudik.
Driver travel gelap yang enggan disebutkan namanya, mengatakan para driver travel sudah tahu jalur yang menjadi alternatif jika perbatasan utama dijaga ketat petugas gabungan.
Di Jalur Puncak misalnya, travel gelap akan memilih melalui Jalur alternatif Puncak II untuk membawa penumpang dari Jakarta atau Bekasi ke Cianjur.
"Kalau di Haurwangi perbatasan Cianjur-Bandung Barat biasanya lewat jembatan lama. Kalau jalur Jonggol itu ada juga alternatif yang tidak ada penjagaan," ujar dia, Senin (26/4/2021).
Jika jalur utama tidak dijaga, maka travel gelap akan melintas di jalur utama. "Jadi cari info dulu, perbatasan dijaga atau tidak. Kalau tidak dijaga kita lewat jalur utama, kalau dijaga lewat jalur alternatif," kata dia.
Tak hanya itu, banyak juga travel gelap yang memanfaatkan statusnya sebagai driver angkutan online. Sebab angkutan online kerap diloloskan dalam pemeriksaan apapun.
"Makanya banyak sekarang yang jadi angkutan ilegal atau travel gelap itu dari angkutan online. Karena kalau diperiksa tinggal tunjukan sedang antar penumpang," tuturnya.
Ia mengatakan selama penjagaan tidak dilakukan secara ketat dan banyak aturan yang tumpang tindih, driver gelap bisa beroperasi dengan leluasa.
"Pada dasarnya kita sudah tahu bagaimana penjagaan di perbatasan dan jalur tikusnya. Jadi tidak pusing. Kita patok tarif Rp 350 ribu dari Jakarta ke Cianjur juga banyak yang mau karena jaminannya mereka bisa mudik," pungkasnya.
Sementara itu, BO Satlantas Polres Cianjur Iptu Yudhistira, mengatakan pada musim mudik lebaran, pihaknya menyiapkan 8 titik pendekatan di setiap perbatasan Cianjur dengan kabupaten lain.
Namun, lanjut Yudis, pihaknya juga akan memantau jalur-jalur tikus. Sebab kemungkinan banyak yang menggunakan akses alternatif yang minim penjagaan untuk tetap bisa mudik.
"Beberapa jalur tikus nantinya akan kami awasi," kata dia.
Menurutnya petugas akan melakukan pemeriksaan setiap kendaraan yang mencurigakan dan melintas jalur tikus. "Jika didapati kendaraan itu berisi pemudik, apalagi tidak bawa surat bebas COVID-19, kami akan arahkan untuk kembali," ucapnya.