.webp)
Kejati Banten masih terus melakukan penyidikan terkait kasus hibah pondok pesantren senilai Rp 117 miliar. Saat ini, sudah ada 150 pesantren di Banten yang dipanggil untuk dimintai keterangan.
"150 pesantren menyebar se-Banten. Ini banyak, ada 4 ribu ponpes. Tentu harus hati-hati betul dan mengumpulkan barang bukti sehingga di persidangan bisa dibuktikan dan sesuai fakta," kata Kepala Kejati Banten Asep Nana Mulyana kepada wartawan di Serang, Kamis (22/4/2021).
Asep menegaskan bahwa kasus ini terus berjalan dan tidak berhenti pada satu tersangka. Penyidik perlu melakukan konfirmasi ulang terhadap para penerima hibah. Apalagi, jumlah pesantren yang banyak menurutnya menuntut ketelitian dan kehati-hatian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tolong pantau terus agar on the track dan bekerja sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya.
Selain pesantren, pihak yang sudah dimintai keterangan adalah perwakilan dari Provinsi Banten. Keterangan lebih lanjut termasuk untuk tersangka baru akan disampaikan jika sudah ditemukan dua alat bukti.
"Kami tidak mau berandai-andai, menduga-duga, penetapan tersangka atau yang kita mintai keterangan sesuai alat bukti," tegasnya.
Sejauh ini, memang baru satu orang dijadikan tersangka kasus hibah Provinsi Banten ke 3 ribuan lebih pondok pesantren. Tersangka inisial ES yang merupakan oknum swasta penyunat hibah yang seharusnya diberikan full Rp 30 juta ke setiap pesantren.
(bri/mso)
