Preman Bandung Beli Miras dari Uang Hasil Palak Teknisi Provider

Preman Bandung Beli Miras dari Uang Hasil Palak Teknisi Provider

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Kamis, 08 Apr 2021 17:28 WIB
Polisi menangkap preman pemalak teknisi provider di Bandung. Video pemalakan tersebut sebelumnya viral di media sosial (medsos).
Polisi tangkap preman yang palak tenisi provider (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom).
Bandung -

Dua preman di Bandung dibekuk usai memalak teknisi provider. Uang hasil pemalakan oleh pelaku digunakan untuk membeli minuman keras (miras).

Kedua pelaku berinisial E dan A ini dibekuk jajaran Polsek Gedebage pada Rabu (7/4) kemarin. Kedua pelaku mendapatkan uang Rp 1 juta dari perusahaan provider.

"Dibagi dua satu juta itu," ucap E di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Kamis (8/4/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

E merupakan pria yang wajahnya terekam dalam video viral di media sosial beberapa waktu lalu. Dalam video itu, E meminta uang dan bahkan mengancam akan membawa puluhan Ormas.

E mengaku uang RP 1 juta tersebut dibagi dua yang masing-masing Rp 500 ribu. Uang tersebut dibelanjakan E untuk membeli miras.

ADVERTISEMENT

"Dipakai sendiri untuk minum," kata E.

Hal serupa diungkapkan oleh A. Dia juga mendapat Rp 500 ribu yang dia belikan untuk miras.

"Untuk minum di proyek," kata A.

Kedua pelaku sama-sama mengaku baru satu kali melakukan aksi pemalakan. Akan tetapi, polisi masih akan mendalami keterangan mereka.

Atas perbuatannya itu, kedua pelaku dikenakan Pasal 368 KUHP tentang pemerasan dengan ancaman selama sembilan tahun penjara.

Sebelumnya, video dua orang pria memalak teknisi provider telepon seluler viral di media sosial. Dua pria yang diduga preman tersebut mengancam mendatangkan ormas.

Dari informasi yang dihimpun detikcom, insiden itu terjadi pada Sabtu (3/4/2021) di kawasan Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, tidak jauh dari Masjid Al-Jabbar.

Dalam video yang tersebar, dua orang preman tersebut memalak teknisi provider telepon seluler saat memperbaiki kabel yang putus di kawasan tersebut akibat terkena ekskavator.

Seorang pria diduga preman yang mengenakan pakaian hitam sedang jongkok berbincang menggunakan bahasa Sunda.

"Geus pegat-pegat keun (kabel) ayeuna ku aing (diputusin semua kabelnya sekarang sama saya)," kata pria berbaju hitam tersebut.

Jika tidak memberikan uang, preman tersebut ancam akan datangkan 21 ormas. "Huuh sok bayar, geus ku aing bawa 21 ormas kadieu (Cepat bayar, ya sudah saya bawa 21 ormas ke sini)" tambah pria itu.

(dir/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads