Polisi masih menyelidiki kasus pelemparan batu yang terjadi di wilayah Arcamanik, Kota Bandung, Minggu (28/3). Teror pelempar batu itu mengakibatkan pengendara mobil, Yulin Prakasa (50), meninggal dunia.
Selain minimnya saksi, tak ada CCTV di tempat kejadian perkara (TKP). Amy Rahmawati (36), salah satu keluarga Yulin, meminta kepada polisi untuk mengungkap kasus ini.
Selain itu, pihaknya mengingatkan kepada Pemkot Bandung agar memasang kamera CCTV dan memperbaiki penerangan jalan umum (PJU) di jalan tersebut. "Sebenarnya harapan saya bukan hanya ke pihak kepolisian saja ya, karena menurut saya ini kerjanya itu bukan polisi saja, tapi semua pihak ya, Pemkot juga," kata Amy via sambungan telepon, Selasa (6/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amy meminta agar jalur tersebut diperhatikan fasilitas umumnya karena rawan terjadi tindak kejahatan dan kondisi jalananan yang gelap. "Benar-benar diperhatikan, karena daerah situ sudah rawan dari dulu-dulu, masa iya mau sampai kapan daerah situ rawan terus," ujarnya.
"Coba deh lewat daerah situ, habis magrib daerah itu setelah lampu merah Ujungberung sampai ke Sukamiskin penerangan jalan itu ada di sebelah kanan saja, sebelah kirinya enggak ada," tutur Amy menambahkan.
Pemkot Bandung diharapkan segera turun tangan memperbaiki fasilitas umum di jalan tersebut. "Harusnya ketika pemerintah tahu daerah ini rawan, ya dipasangin lampu, pasangan CCTV. Supaya apa? Memudahkan polisi. Sekarang kasus om saya, saya tanya ke polisi ada saksi matanya nggak? Nggak ada. Adapun CCTV jauh dari TKP, polisi pun karena kekurangan petunjuk agak sulit mengungkap juga," ujar Amy.
"Jadi ke depannya berharap pemkot memperhatikan daerah Bandung Timur ini jangan sampai ada korban lain, paling tidak memudahkan kerja polisi," kata Amy.
Polisi tegah menyelidiki kasus teror pelempar batu. Tepat di TKP pelemparan batu yang mengenai Yulin memang nihil CCTV.
"Itu dia, CCTV enggak ada. Kita juga telusuri CCTV sepanjang Pacuan Kuda, AH Nasution, sayangnya itu TKP nggak kelihatan (dari CCTV)," ujar Kapolsek Arcamanik Kompol Deni Hermanto.
Wali Kota Bandung Oded M Danial buka suara berkaitan PJU di TKP pelemparan batu. Untuk PJU, pihaknya akan terus mencoba melengkapinya. Namun untuk saat ini, kata Oded, penganggarannya masih untuk penanganan COVID-19.
"PJU ada tidak ada tetap dinas terkait kita ada anggarannya. Namanya pembangunan, apalagi lagi COVID-19 seperti saat ini recofusing, masalahnya sisi anggaran saja, tetap ada pos-pos (anggaran) tiap tahun," kata Oded di Balai Kota Bandung.