Pemobil Korban Pelemparan Batu di Bandung Meninggal Dunia

Pemobil Korban Pelemparan Batu di Bandung Meninggal Dunia

Wisma Putra - detikNews
Senin, 05 Apr 2021 23:40 WIB
Pengendaran mobil yang menjadi korban pelemparan batu meninggal dunia
Pengendaran mobil yang menjadi korban pelemparan batu meninggal dunia (Foto: istimewa)
Bandung -

Seorang warga Tasikmalaya dinyatakan meninggal dunia setelah sebelumnya menjadi korban pelemparan batu saat mengendarai mobil di Jalan AH Nasution, Kota Bandung.

Kejadian yang menimpa almarhum Yulin Prakasa (50) terjadi, Minggu (28/3) dini hari lalu saat korban hendak kembali ke Bandung dari Tasikmalaya dengan tujuan untuk bekerja.

Korban menghembuskan nafas terakhirnya, Jumat (2/4) lalu sekitar Pukul 22.20 WIB di Rumah Sakit Ujungberung Kota Bandung setelah mengalami luka parah di kepala.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari informasi yang dihimpun, kejadian yang menimpa Yulin bukanlah yang pertama kalinya, di hari yang sama dua kejadian serupa terjadi di Jalan Pacuan Kuda, yang letaknya tidak jauh dari SOR Arcamanik.

Kapolsek Arcamanik Kompol Deni Hermanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan serangkaian penyelidikan untuk mengungkapkan motif dari kejadian ini. Sudah ada yang mengarah kepada pelaku, namun polisi masih kekurangan cukup bukti.

ADVERTISEMENT

"Belum (ditangkap). Untuk penyelidikan dari semua saksi keterangan sudah kita ambil, sekarang ini untuk mengarah ke pelaku sudah ada cuman kita belum bisa mastiin, karena petunjuk untuk mengarah ke si pelaku masih kurang," katanya via sambungan telepon, Senin (5/4/2021).

Pihaknya juga ingin mengklarifikasi terkait kejadian pelemparan batu ini, karena banyak informasi hoaks yang berkembang. Hasil penyelidikan sementara, belum ada kaitan dengan begal, perampok dan geng motor.

"Begal enggak ada, rampak enggak ada, geng motor enggak ada. Kronologis yang jelas, dilihat dari TKP itu untuk sementara ini hanya menyimpulkan keisengan orang, orang iseng, karena kalau kita sebut begal barang-barang berharga dari korban tidak ada yang diambil, kalau misalkan geng motor juga pasti banyak (massa), kata saksi enggak ada motor yang seliweran, apalagi rombongan," ungkapnya.

Tiga kasus pelemparan ini terjadi di dua TKP yang berbeda, namun masih ada di wilayah hukum Polsek Arcamanik.

"Kalau arahnya Simpang Pacuan Kuda Pos Lantas masuk ke arah Arcamanik, kalau yang satu lagi korban (Yulin) pulang dari arah Tasikmalaya," ujarnya.

Pihaknya meminta warga yang mengetahui penyebab kejadian ini agar bisa melaporkan informasi sekecil apapun kepada pihak kepolisian.

"Yang jelas kita minta tolong juga kepada masyarakat yang mengetahui kejadian ini, kalau ada informasi apapun, sekecil apapun, kita sangat butuh petunjuk," tambahnya.

Selain itu, yang menjadi kesulitan bagi pihak kepolisian tidak ditemukan CCTV disekitar TKP.

"Itu dia, CCTV enggak ada, kita sudah ngambil CCTV dari Alfamart enggak dapet, kita juga telusuri CCTV sepanjang Pacuan Kuda, AH Nasution, sayangnya itu TKP enggak kelihatan (CCTV)," jelasnya.

Deni menyebut, korban tidak dibuntuti, melainkan pelaku beraksi di satu titik lalu melempar batu kepada pengendara.

"Makannya ini, kalau dibuntuti lebih cenderung orangnya random. Pelaku ini nunggu di situ, ada yang lewat jebret, ada yang lewat jebret," pungkasnya.

Tonton juga Video: Detik-detik Rumah Ketum PA 212 Dilempari Batu

[Gambas:Video 20detik]



(wip/mud)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads