Menag Minta Doa Semua Agama Diucapkan, Jakatarub: Suatu Kemajuan

Menag Minta Doa Semua Agama Diucapkan, Jakatarub: Suatu Kemajuan

Yudha Maulana - detikNews
Senin, 05 Apr 2021 18:47 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berada di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (3/3/2021) untuk bertemu pimpinan KPK. Menag diterima Ketua KPK Firli Bahuri didampingi Wakil Ketua Alexander Marwata, Nurul Ghufron dan Nawawi Pomolango. Pertemuan Menag dan KPK terkait  terkait pencegahan korupsi  di lingkungan Kemenag.   Menag juga menyampaikan pentingnya kerja sama pencegahan dan koordinasi supervisi dari KPK mengingat kerawanan dan potensi korupsi terkait tugas dan kewenangan Kemenag. Salah satunya terkait penyelenggaraan haji dan umroh.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Foto: Ari Saputra/detikcom).
Bandung -

Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (Jakatarub) menilai pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas tentang doa pembuka kegiatan di Kementerian Agama merupakan suatu bentuk kemajuan yang signifikan.

Seperti diketahui, Menag Yaqut menginginkan agar doa pembuka di setiap kegiatan di lingkungan Kemenag tak hanya dilakukan secara Islami, tapi juga dilakukan secara agama yang diakui di Indonesia lainnya.

"Saya kira dalam situasi yang sekarang ini pernyataan Menag seperti itu, suatu kemajuan yang sangat signifikan karena diakui atau tidak diakui, banyak sekali praktek diskriminasi terhadap agama di luar Islam selama ini," ujar koordinator sekaligus pendiri Jakatarub Wawan Gunawan saat dihubungi detikcom, Senin (5/4/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pernyataan itu merupakan langkah awal untuk perubahan yang lebih baik. Ia menilai idealnya bisa dibuat doa nasional yang tidak merujuk kepada suatu agama tertentu, tetapi bisa dihayati oleh bersama.

"Idealnya ke depan bikin doa nasional, jadi tidak merujuk suatu agama tertentu. Tapi itu doa itu bisa dirasakan bersama, dalam situasi seperti ini, kita perlu langkah-langkah yang diupayakan oleh pak menteri itu dalam rangka memunculkan semua agama di Indonesia, sebaiknya disertakan juga penghayat kepercayaan," tutur Wawan.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, ucapan Menag tersebut memberikan harapan baik bagi umat beragama di Indonesia yang beragam ini. "Bagaimanapun pernyataan menteri itu mengandung pernyataan yang politis, dalam artian bukan politis kepentingan, tapi mengandung kebijakan lisan, termasuk waktu pak menteri bilang saya menteri semua agama, bukan menteri (suatu) agama," ujar Wawan.

"Nah itu memang tidak menyelesaikan permasalahan di lapangan, seperti penutupan tempat ibadah diskriminasi terhadap Ahmadiyah, persekusi terhadap Syiah, tapi pernyataan itu menimbulkan harapan baik, membuat masyarakat semakin tenang dan itu bagus," imbuhnya

Ia berharap pernyataan itu menjadi kerangka acuan bagi Kemenag di level daerah mulai dari tingkat kota, hingga provinsi. "Bahwa kebijakan Menag sekarang toleran dan merangkul umat beragama dan seterusnya, saya menyambut baik dan mengapresiasi itu semua," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Menag Yaqut ingin semua agama yang diakui di Indonesia mendapatkan kesempatan yang sama untuk memberikan doa. Menag mengingatkan bahwa Kementerian Agama bukan ormas Islam.

"Pagi hari ini saya senang rakernas dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an ini memberikan pencerahan sekaligus penyegaran untuk kita semua, tapi akan lebih indah lagi jika doanya semua agama diberikan kesempatan untuk memulai doa," kata Yaqut saat memberikan sambutan dalam rapat kerja nasional (rakernas) Kemenag 2021, Senin (5/4).

"Jadi jangan ini kesannya kita ini sedang rapat ormas Kementerian Agama, ormas Islam Kementerian Agama, tidak. Kita ini sedang melaksanakan rakernas Kementerian Agama yang di dalamnya bukan hanya urusan agama Islam saja," imbuhnya.

Ia berseloroh bila apa yang disampaikannya itu akan dilaksanakan di kemudian hari.

"Jadi mungkin, mungkin lain waktu bisalah, itu kan lebih enak dilihat itu kalau semua agama yang menjadi urusan di kementerian ini sama-sama menyampaikan doanya, kalau semakin banyak yang berdoa semakin mudah atau semakin probabilitas untuk dikabulkan itu semakin tinggi," ujar Yaqut.

(yum/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads