15 orang anak buah kapal (ABK) kapal nelayan Barokah Jaya masih dalam pencarian usai benturan antara kapal nelayan tersebut dengan kapal kargo MV Habco Pioneer di lepas pantai Balongan, Indramayu, sejak Sabtu (3/4) petang.
Insiden kecelakaan itu menyebabkan MV Barokah Jaya terbalik. Tabrakan terjadi sekitar 60 mil laut utara perairan Indramayu. Akibat tabrakan KM Barokah Jaya yang dikabarkan memiliki 32 ABK itu terbalik. Dua orang ditemukan dalam keadaan meninggal.
Tim SAR pun menurunkan KN SAR Wisnu, KM Baru Rugem dan RIB 09 Bandung, selain itu SAR gabungan juga akan melakukan penyelaman dari tim penyelam Basarnas Special Group (BSG). "Jika korban ditemukan, selanjutnya akan dievakuasi menggunakan KN SAR Wisnu," ujar Humas Kantor SAR Bandung Seni Wulandari dalam keterangannya, Minggu (4/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 15 korban yang selamat dan dua orang meninggal sudah dievakuasi oleh MV Habcoo pioneer telah dipindahkan ke KN SAR Wisnu Jakarta. Kini Tim SAR melanjutkan pencarian 15 ABK lainnya.
"Unsur SAR terlibat yaitu Kansar Bandung, Kansar Jakarta, Lanal Cirebon, UPP Indramayu, Satpolair Polres Cirebon dan HNSI Indramayu. Alut yang digunakan yaitu KN SAR Wisnu, RIB 09 Bandung, KM Baru Ragem, Truck personil 1 unit, Rescue car double cabin 1 unit dan Rescue carrier 1 unit," kata Seni.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat (BPBD Jabar) merilis dugaan penyebab tabrakannya kapal nelayan Barokah Jaya dengan kapal kargo MV Habco Pioneer itu dikarenakan cuaca buruk dan kesalahan navigasi. "Tabrakan Kapal antara kapal MV Barokah Jaya dengan kapal MV Habco Pioneer akibat cuaca buruk dan kesalahan navigasi," kata Hadi dalam keterangannya.
Kemarin pencarian terhadap belasan ABK MV Barokah Jaya dilakukan dengan membagi area pencarian menjadi tiga. SRU pertama akan dilakukan penyisiran oleh KN SAR 103 WISNU dengan luas area pencarian hingga radius 26.5 NM2 di sekitar area kejadian. SRU kedua akan dilakukan penyisiran oleh KM Baru Regem dengan luas area pencarian hingga radius 26.5 NM2 di sekitar area kejadian. Lalu, SRU ketiga akan dilakukan penyisiran oleh RIB 01 Bandung dengan luas area pencarian hingga radius 19.6 NM2 di sekitar area kejadian.
"Kurang lebih ratusan personil SAR gabungan dengan sarana serta alat utama sudah dikerahkan secara maksimal untuk melakukan pencarian terhadap korban yang masih belum ditemukan hingga pagi ini, kami berharap korban segera kita temukan." kata Deden.
Operasi SAR gabungan melibatkan beberapa personil yang terdiri dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, Basarnas Special Group (BSG), Satpol Air Polres Cirebon, Lanal Cirebon, UPP Indramayu, dan HNSI Indramayu.
(yum/bbn)