Dinas Pendidikan (Disdik) Ciamis sudah menyiapkan strategi untuk menggelar sekolah tatap muka yang rencananya berlangsung usai Lebaran Idul Fitri 2021. Strategi ini dilakukan agar kegiatan belajar mengajar di masa pandemi dipastikan aman bagi para siswa.
Diawali dengan vaksinasi para guru dan tenaga kependidikan SD dan SMP. Untuk SD sebanyak 3.639 orang yang menjalani vaksinasi pertama pada 10-12 Maret. Suntikan kedua dijadwalkan 28-31 Maret 2021.
"Semuanya sudah melaksanakannya, kecuali memang ada beberapa guru yang punya penyakit komorbid atau bawaan," ujar Kadisdik Ciamis Asep Saeful Rahmat, Jumat (2/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan guru SMP jumlahnya 1.126 orang yang telah melaksanakan vaksinasi pertama 20 Maret dan vaksinasi kedua pada 6 April 2021. Ditargetkan vaksinasi tersebut tuntas sebelum pelaksanaan sekolah tatap muka.
Disdik Ciamis bersiap mengunjungi sekolah di setiap kecamatan. Pihaknya bakal menyampaikan penyadaran terhadap protokol kesehatan dengan melibatkan guru.
"Road show ini agar para pendidik memberikan teladan kepada masyarakat. Terutama disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan pola hidup bersih sehat. Sehingga pandemi berakhir dan aktivitas tidak lagi dibatasi," ucap Asep.
Tonton video 'Bagaimana Teknis Pelaksanaan Sekolah Tatap Muka Terbatas?':
Dalam melaksanakan kegiatan belajar nanti, Disdik akan mengikuti sesuai kalender pendidikan yang berlaku. Disdik Ciamis nanti menganalisis dan memperhitungkan sekolah yang siap buka.
Pembukaan sekolah ini dilakukan berbasis zonasi hingga tingkat desa. Asep menegaskan hanya zona hijau yang bisa melaksanakan sekolah tatap muka.
"Kami akan melakukan analisis, tapi keputusan sekolah buka atau tidak merupakan keputusan bupati. Berdasarkan hasil analisis teknis dinas," ujar Asep.
Dalam waktu dekat, Disdik memverifikasi sekolah. Sebelumnya proses verifikasi sudah dilakukan pada Desember. Nanti sekolah akan dicek terkait sarana dan prasarana protokol kesehatan, termasuk mekanisme penerapan sekolah tatap muka di masa pandemi.
"Jadi jangan sampai ketika sekolah buka, sarana prokesnya tidak bagus. Sekolah jangan sampai ditinggalkan, agar nanti pada saatnya siswa tetap betah masuk sekolah. Guru harus tetap merawat sekolah," kata Asep.