Data rumah rusak pada hari ketiga pascabencana puting beliung di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, terus bertambah. Selain itu, sebagian warga terpaksa mengungsi di masjid karena rumahnya rusak berat.
Sekadar diketahui, puting beliung memorakporandakan rumah warga di Kecamatan Cimenyan, Minggu (28/3) sore. Data terbaru, sebanyak 361 rumah mengalami rusak parah dan ringan di Desa Cimenyan dan Desa Mekarsaluyu. Sementara Desa Ciburial, sampai saat ini belum ada data pasti berapa total kerusakan.
"Dari hasil asesmen per hari ini, itu data terus berubah. Kalau data awal 300 rumah, sekarang sudah ada 361 rumah yang rusak berat dan ringan di dua desa. Di Desa Ciburial (data kerusakan) sampai saat ini masih belum masuk, menunggu tim di lapangan," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Akmad Djohara di Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (30/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, sebanyak puluhan orang harus mengungsi ke masjid. Mereka mengungsi karena rumahnya mengalami rusak berat.
"Pengungsi ada 30 orang, ditempatkan sementara di masjid atau saudara setempat," ucap Akhmad.
Seperti dituturkan oleh Ketua DKM Masjid Al Akbar Asep Mamin Jaelani yang juga mengungsi di masjid tersebut. Ia bersama keluarganya mengungsi karena rumah panggungnya rusak terbawa puting beliung.
"Rumah saya, rumah panggung. Jadi kena hantaman angin, pada terbang," tutur Asep kepada detikcom saat ditemui di lokasi pengungsian.
Saat kejadian, Asep tidak berada di rumahnya. Setelah melihat rumahnya rusak, ia memutuskan untuk mengungsi di masjid. "Karena tidak mungkin ditempati tidur, hujan jadi basah semua. Ada masjid memungkinkan kami bisa berdiam diri untuk sementara," tutur Asep.
Saat ini, pengungsi membutuhkan makanan pokok dan tempat tinggal sementara pascakejadian puting beliung. Sebab, mereka terpaksa tidak bisa bekerja, apalagi membeli kebutuhan pokok.
"Kalau untuk sekarang mungkin diutamakan makanan dan tempat tinggal," ucap Asep.
(bbn/bbn)