Jumlah pengungsi dalam insiden kebakaran kilang Pertamina RU VI di Balongan, Indramayu, Senin (29/3/2021) dini hari, bertambah menjadi 1.000 orang. Warga sekitar lokasi kebakaran tersebut dievakuasi ke tiga titik pengungsian.
Tiga titik pengungsian disiapkan untuk menampung para pengungsi. Tiga titik itu yakni Pendopo Kabupaten Indramayu, Gor Bumi Patra dan Masjid Islamic Center Indramayu.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan pengungsian bagi warga yang terdampak, tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes) COVID-19. Arahan itu telah dia instruksikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk keselamatan warga. Kami perintahkan agar evakuasi terus dilakukan, memindahkan warga ke tempat yang aman, memastikan semua kebutuhannya terpenuhi dan tetap aman dari penularan COVID," kata Emil --sapaan Ridwan-- dalam unggahan iInstagramnya, Senin (29/3/2021).
"BPBD telah turun ke lapangan dan berkoordinasi untuk bantuan. Keselamatan warga adalah yang utama," kata Emil.
Sebelumnya, BPBD mencatat ada 19 orang yang mengalami luka ringan dan berat akibat insiden tersebut. Di antara korban yang terluka adalah para lansia, yang termasuk di dalamnya seorang nenek yang berusia 100 tahun.
"Betul di antaranya ada lansia, sekarang posisi korban yang luka berada di RS Pertamina," ujar Kasie Kedaruratan BPBD Jabar Hadi Rahmat saat dikonfirmasi, Senin (29/3/2021).
Menurut Hadi, BPBD Jabar telah menurunkan tim untuk melakukan pendampingan pengendalian bencana tersebut bersama Pertamina dan BPBD Indramayu. "Kita melakukan pendampingan dan penanganan kebakaran ini dilakukan langsung oleh Pertamina," kata Hadi.