Tiga titik pengungsian disiapkan untuk menampung warga sekitar yang terdampak kebakaran kilang minyak Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu. Sekadar diketahui, 785 orang mengungsi akibat insiden kebakaran tersebut.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat (BPBD Jabar) Hadi Rahmat merinci 392 jiwa diungsikan di Islamic Center, 320 jiwa di Pendopo Indramayu dan 73 jiwa di GOR Bumi Patra.
Dalam kejadian ini, 19 orang mengalami luka dengan skala ringan hingga berat. Mereka yang luka telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Pertamina dan RSUD. Tujuh di antara korban yang terluk adalah lansia, mereka adalah Tiah (100), Dawin (80), Sanusi (90), Warti (80), Taminah (60), Mulyana (82), Rokamah (80).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul di antaranya ada lansia, sekarang posisi korban yang luka berada di RS Pertamina," ujar Hadi.
Hadi mengatakan, BPBD Jabar telah menurunkan tim untuk melakukan pendampingan pengendalian bencana tersebut bersama Pertamina dan BPBD Indramayu. "Kita melakukan pendampingan dan penanganan kebakaran ini dilakukan langsung oleh Pertamina," katanya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginstruksikan BPBD Jabar agar terus melakukan evakuasi korban kebakaran kilang minyak Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu. Selain itu, ia juga menginstruksikan agar warga aman dan tetap terhindari dari risiko tertular COVID-19 di tempat pengungsian.
"Untuk keselamatan warga. Kami perintahkan agar evakuasi terus dilakukan, memindahkan warga ke tempat yang aman, memastikan semua kebutuhannya terpenuhi dan tetap aman dari penularan COVID. BPBD Provinsi telah turun ke lapangan dan berkoordinasi untuk bantuan. Keselamatan warga adalah yang utama," ujar Ridwan Kamil dalam unggahan Instagramnya, Senin (29/3/2021).