Pemkab Sumedang Akan Maksimalkan Pengelolaan TPAS Cibereum

Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Cibereum yang berada di Desa Cibereum Wetan, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, dinilai masih dapat menampung 10 tahun ke depan.

Hal tersebut dikatakan langsung oleh Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir saat meninjau langsung TPAS Cibereum Selasa (23/3/2021).

Dony menyebut TPAS Cibereum sudah seharusnya dikelola dengan baik karena seluruh sampah yang dihasilkan masyarakat Sumedang dibuang di TPAS tersebut.

"Kami berkomitmen untuk menata TPAS (Cibereum) menjadi lebih baik lagi, berarti dari hulunya harus bagus, dari hulunya sudah ada pengurangan sampah juga," kata Dony saat meninjau lokasi TPAS Cibeurem.

Dony enggan TPAS Cibereum ini tidak dikelola dengan baik. Menurutnya masalah sampah ini harus secara sungguh-sungguh diselesaikan.

"Saya tidak ingin terus menerus seperti ini harus ada perubahan, jadi saya berkomitmen untuk perubahan dengan menata TPAS yang berada di Cibereum Kulon ini lebih baik lagi," ucapnya.

TPAS Cibereum ini juga dinilai masih akan menampung sampah dalam jangka waktu 10 tahun ke depan, namun dirasanya tetap saja bila hanya satu TPAS yang beroperasi tidak akan menyelesaikan masalah.

"Umur teknis layanannya diperkirakan masih 10 tahun dan kami juga sedang menyiapkan (TPAS) 1 lagi yang berada di Cijeruk," katanya.

Selain itu, Dony juga mengungkapkan sampah yang berada diujung barat Sumedang masih membuang di TPAS Cibereum, hal ini dikatakannya sangat tidak efisien dikarenakan jarak tempuhnya dinilai jauh.

"Ini kan (TPAS) tidak ekonomis, karena dari Jatinangor, Tanjungsari, Pamulihan, sama Cimanggung buang sampahnya masih di TPAS Cibereum ini," ujarnya.

Maka dari itu, kata Dony, pembuangan sampah yang berasal dari wilayah barat Sumedang nantinya akan dibuang di TPAS Cijeruk, Kecamatan Pamulihan, namun sampai saat ini pembangunannya masih dalam proses finishing, dan berharap akan terealisasi jangka yang secepatnya.

"Jalan yang berada di TPAS Cijeruk sudah dibangun dengan anggaran sekitar 5 miliar pada waktu itu," ungkapnya.