Pemprov Jabar mendorong pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka digelar pada Juli mendatang. Ada beberapa pertimbangan yang membuat pemprov mengupayakan dilaksanakannya KBM tatap muka di sekolah.
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum tak menampik adanya dampak negatif dari proses KBM dalam jaringan (daring) yang dilakukan sepanjang pandemi ini. Ia menilai tak sedikit siswa di Jabar yang mengalami perubahan perilaku karena kecanduan bermain gawai atau gadget.
"Ada pemanfaatan gadget yang bukan peruntukannya. Terlalu lama mainan game, dan lainnya. Akhirnya pemikiran (anak) dan karakternya berubah," kata Uu seusai meninjau vaksinasi di Ponpes KHAS Kempek Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (18/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekadar diketahui, Uu sempat mengunjungi Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua pada Selasa (16/3) kemarin. Uu mengaku prihatin lantaran banyak anak-anak usia 11 sampai 15 tahun yang mengalami adiksi gawai hingga terpaksa menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua.
Berdasarkan catatan RSJ Cisarua pada bulan Januari hingga Februari 2021 ada 14 anak alami kecanduan gawai yang menjalani rawat jalan. Sementara pada tahun 2020 rentang bulan Januari sampai Desember total ada 98 anak yang menjalani rawat jalan gegara kecanduan gawai.
Lebih lanjut, Uu menjelaskan sejumlah anak yang mempraktikkan dunia game di kehidupan nyata. "Di Sumedang ada anak usia SD sampai bawa mainan pistol-pistolan, seperti mencari geng motor. Ada yang pusing-pusing dan lainnya. Penggunaan gadget bukan berati dilarang. Tapi harus sesuai dengan pemanfaatan," kata Uu.
Uu mengimbau agar orang tua siswa lebih aktif mengawasi kegiatan anaknya. Ia tak ingin kasus serupa meningkat fi Jabar. Uu pun mendukung agar pelaksanaan KBM tatap muka dilakukan pada Juli mendatang, tepat saat tahun ajaran baru 2021 dimulai.
"Senin kemarin, Pak Gubernur sudah memberikan izin kepada insan-insan pendidikan untuk melaksanakan tatap muka di Jawa Barat saat tahun ajaran baru. Syaratnya, semua guru sudah divaksin dan daerah tersebut tidak menjadi zona yang beresiko tinggi (penyebaran COVID-19) atau merah," kata Uu.
Ia menambahkan saat ini daerah di Jabar sudah tak ada lagi yang zona merah. "Di Cirebon sudah tidak ada desa dan kelurahan yang jadi merah. Mungkin RT dan RW yang masih," kata Uu.
Sebelumnya, Kadisdik Jabar Dedi Supandi mengatakan pihaknya telah mengajukan 66.385 dosis vaksin sebelum Tahun Ajaran Baru 2021 dimulai pada Juli mendatang. Alokasi vaksin tersebut diperuntukkan untuk non-ASN pendidik, tenaga pendidik termasuk satpam sekolah, dan ASN guru.
"Guru adalah pelayanan dasar, kita berharap vaksin bisa segera dilakukan untuk mempersiapkan sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru di bulan Juli 2021, kita usulkan total vaksin dari Disdik Jabar sebanyak 66.385," ujar Dedi dalam Talkshow Teras Radjiman, Rabu (10/3/2021).
Simak juga Video: Tinjau Vaksinasi Guru Makassar, Jokowi Ingin Sekolah Bisa Tatap Muka