.webp)
Pemkab Pangandaran diminta untuk menggenjot produksi pertanian khususnya komoditas sayuran. Banyaknya hotel dan restoran di Pangandaran menjadi ceruk bisnis yang potensial bagi para petani di Pangandaran untuk menanam sayuran.
"Konsumsi sayuran di Pangandaran itu sangat tinggi, permintaan sangat tinggi. Selama ini pasar sayuran Pangandaran dikirim dari luar daerah," kata Hamdan, anggota Komisi II DPRD Pangandaran, Rabu (17/3/2021).
"Contohnya restoran milik KUD Minasari di Pamugaran, itu setiap hari belanja sayuran sampai Rp 500 ribu. Itu berbagai macam sayuran. Di Pangandaran ada ratusan hotel dan restoran, jelas itu peluang pasar yang luar biasa," dia menambahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski wilayah pesisir, menurut dia, Pangandaran memiliki kawasan bukit yang memiliki kondisi tanah dan iklim yang cocok untuk menanam sayuran. "Pemerintah, khususnya Dinas Pertanian, harus bergerak mendampingi petani untuk menangkap peluang ini. Di tengah situasi ekonomi yang tak menentu akibat dampak pandemi, kita harus dorong agar masyarakat pertanian bisa tetap berdikari," tutur Hamdan.
Kepala Dinas Pertanian Pemkab Pangandaran Sutriaman mengatakan selama ini sudah ada petani yang menanam sayuran. Meski diakuinya kapasitas produksinya belum signifikan dan belum ada kawasan yang menjadi sentra penghasil.
"Sebenarnya sudah ada, misalnya di wilayah Kecamatan Langkaplancar, Padaherang dan Mangunjaya. Itu sudah ada petani yang menanam sayuran," ucap Sutriaman.
Sutriaman mengatakan sayuran memang berpotensi, namun para petani pun perlu diberi pendampingan agar mereka yang tak biasa menanam sayuran menjadi paham seluk belum menanam sayuran. Selain itu hal yang tak kalah sulit adalah mengubah pola pikir petani. Sebab petani yang sudah lama fokus menanam padi misalnya, akan sulit jika diajak mengganti tanamannya.
