Sebanyak 30 warga Kampung Pangkalan, RW 10, Desa Sariwangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, menjalani rapid test antigen sebelum dievakuasi ke satu penginapan.
Rencana tersebut merupakan arahan dari Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna yang meminta agar warga kampung tak terpapar COVID-19 dievakuasi.
Hasil rapid test antigen ke 30 warga tersebut negatif. Namun mereka tetap disarankan untuk tetap melakukan pengetatan protokol kesehatan agar terhindar dari COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari 30 yang harusnya menjalani rapid test antigen, hanya 29 orang kontak erat yang datang. Hasilnya semua negatif. Tapi kita tetap edukasi mereka untuk memperketat protokol kesehatan dan isolasi mandiri 10 hari ke depan," ungkap petugas Puskesmas Ciwaruga Venita Noor Ajiziah, kepada wartawan, Jumat (5/3/2021).
Berdasarkan catatan Puskesmas Ciwaruga sampai saat ini total jumlah warga peserta ziarah ke Tasikmalaya maupun kontak eratnya yang terpapar COVID-19 bertambah menjadi 48 orang. Rinciannya 44 orang positif aktif dan 4 orang sudah dinyatakan sembuh.
"Ada penambahan 5 orang yang positif karena sebelumnya 39 orang. Sebanyak 4 orang sudah dinyatakan sembuh," terangnya.
Saat ini pihaknya masih menunggu hasil swab test dari kontak erat peserta ziarah yang dilakukan pada tanggal 1 dan 3 Maret. "Masih menunggu data itu karena sampai sekarang hasilnya belum keluar," tuturnya.
Sebelumnya Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengatakan untuk menghindari adanya penambahan jumlah kasus pihaknya berencana memindahkan warga yang sehat supaya tidak tinggal satu rumah dengan yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Tim Satgas COVID-19 KBB sendiri sudah menyewa salah satu hotel di kawasan Parongpong dengan jumlah sekitar 40-50 kamar yang dapat memuat sekitar 100 warga. Diharapkan mulai besok warga yang sehat sudah bisa menempati hotel tersebut.
"Jangan khawatir nanti semua kebutuhan logistik dijamin baik yang sedang isolasi di rumah ataupun yang diungsikan sementara ke hotel. Semoga warga bisa mengerti kondisi ini dan mau direlokasi sementara, sehingga ditargetkan dalam 10 hari semua warga yang isolasi sembuh," tutur Umbara.
Pihak Puskesmas Ciwaruga, tidak menyarankan rencana evakuasi warga Kampung Pangkalan, RW 10, Desa Sariwangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.
Pihak Puskesmas Ciwaruga beralasan jika langkah mengevakuasi warga terpapar COVID-19 tidak tepat lantaran sudah menjalani isolasi mandiri di kediamannya masing-masing bahkan sebagian besar sudah hampir selesai.
"Isolasi mandiri ini kan sudah berjalan sejak pertengahan Februari dan justru sebagian besar sudah mau selesai. Sebetulnya tidak disarankan untuk keluar dari lingkungan ini, tinggal dilanjutkan saja prosesnya sampai selesai," ungkap petugas Puskesmas Ciwaruga yang enggan disebutkan namanya, Jumat (5/3/2021).
Pihak Puskesmas Ciwaruga juga mengatakan jika warga yang tidak terpapar masih berpotensi terpapar COVID-19 apalagi disatukan dalam satu tempat. Belum lagi, mereka hanya menjalani rapid test antigen.
"Masih berpotensi karena kan kita hanya menjalankan rapid antigen. Makanya kita tidak sarankan dan lebih baik tetap di rumahnya saja sampai selesai masa isolasi mandirinya," bebernya.
Sebelumnya Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengatakan langkah evakuasi dilakukan untuk menghindari penyebaran COVID-19.
"Jangan khawatir nanti semua kebutuhan logistik dijamin baik yang sedang isolasi di rumah ataupun yang diungsikan sementara ke hotel. Semoga warga bisa mengerti kondisi ini dan mau 'direlokasi' sementara, sehingga ditargetkan dalam 10 hari semua warga yang isolasi sembuh," kata Umbara.
(mud/mud)