Harga cabai rawit di pasar tradisional di Kabupaten Cianjur mengalami lonjakan harga. Bahkan saat ini harganya mencapai Rp 110 ribu per kilogram atau setara dengan harga daging sapi.
Asep Ridwan (42), padagang cabai di Pasar Induk Cianjur, menjelaskan cabai rawit mengalami kenaikan signifikan pada tiga hari lalu. Tidak tanggung, kenaikan harga sekitar Rp 40 ribu per kilogram.
"Semula harga cabai rawit Rp 70 ribu, ada kenaikan Rp 40 ribu. Jadi sekarang harganya Rp 110 ribu per kilogram," ujarnya, Sabtu (27/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kenaikan harga cabai membuat tingkat penjualan menurun. Pembeli yang biasanya membeli cabai dalam jumlah banyak pun kini membatasi pembelian hingga setengahnya.
"Yang beli masih ada, tapi dikurangi pembeliannya. Misalnya yang biasa beli setengah kilogram, paling sekarang hanya seperempat atau satu ons" tuturnya.
Ia pun mengaku mengurangi jumlah stok cabai, khawatir dagangannya tak terjual dan membusuk. " Stok paling hanya 50 kilogram dari yang biasa 1 kwintal. Sebab saat harga normal dalam satu hari saya bisa menjual 11 kilogram. Namun sekarang 6 kilo saja sudah sulit," kata Asep.
Kepala UPTD Pasar Induk Cianjur Donny Tri Wibowo menjelaskan naiknya harga cabai tersebut disebabkan kurangnya pasokan dari petani. "Stok cabai langka akibat petani banyak yang gagal panen gara-gara cuaca ekstrim," kata dia.
Namun sampai saat ini dia belum bisa memastikan kapan harga cabai tersebut akan normal kembali. "Karena akibat cuaca ekstrem, jadi kita belum bisa memastikan kapan harga cabai ini akan normal kembali," ucap Tri.
Tri menjelaskan pihaknya akan terus berusaha untuk menjaga ketersediaan cabai sehingga stok cabai khususnya di Pasar Induk tidak mengalami kekosongan.
(bbn/bbn)