Kasinem (65) dibunuh oleh pembantunya, Pirman. Pelaku sengaja mengubur jasad perempuan tersebut di sebuah lubang septic tank untuk menghilangkan jejak.
Setahun sudah serpihan tulang Kasinem terkubur di dalam lubang septic tank di belakang rumahnya, Kampung Cimapag, Desa Bumisari, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi. Polisi hingga kini masih mencari keberadaan keluarga Kasinem.
detikcom mencoba menelusuri jejak lansia yang hidup sebatang kara itu hingga ke lokasi sebelum dia tinggal di Kampung Cimapag. Berdasarkan keterangan warga setempat, Kasinem tinggal di kampung tersebut sejak tiga tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2018, Kasinem pindah dari Kampung Cipanengah, Desa Buanajaya, Kecamatan Bantargadung, yang berjarak sekitar tiga kilometer dari tempat tinggalnya saat ini. "Sebelumnya beliau ini tetangga saya di Cipanengah. Orangnya baik, jualan kelontongan dengan cara digembol barangnya. Apa saja dia jual, dari kain sampai paku dan peniti," kata Ocid, warga Cipanengah, kepada detikcom, Senin (22/2/2021).
Kasinem yang akrab disapa Mbak Huis itu menjual tanah serta rumahnya di Cipanemgah. Kemudian dia membeli rumah di Kampung Cimapag. Ocid menilai Kasinem yang merupakan pendatang ini tidak pernah numpang dan merepotkan orang lain. Kasinem dikenal pekerja keras, mengumpulkan uang dari usaha kecil-kecilannya.
"Pertama dia ngontrak, lalu beli rumah. Kalau ada yang beli, dia jual lagi. Kalau soal latar belakang keluarga, saya tidak tahu. Pernah cerita ada suami di Jawa Tengah, sekali waktu dia sering bilang suaminya enggak bisa diandalkan soal ekonomi. Makanya dia pilih merantau," tutur Ocid.
"Kalau tidak salah dia datang ke sini bersama seorang warga yang bekerja di yayasan sebagai asisten rumah tangga di Kota Sukabumi. Perempuan yang bawa Mbak Huis ke sini sudah meninggal dunia. Hanya itu saja mungkin petunjuk siapa Kasinem ini," tutur Ocid.
Simak video 'Pria di Sukabumi Tega Bunuh-Buang Nenek Kasinem ke Septic Tank!':
Polisi juga kesulitan mengungkap latar belakang keluarga Kasinem. Meski identitas korban terungkap, polisi masih menelusuri jejak keluarganya. Sebab warga setempat tidak banyak mengenal latar belakang Kasinem.
"Hingga saat ini kami belum mendapat informasi sanak famili, kami sendiri melengkapi keterangan saksi-saksi yang diperlukan. Mencari kerabat korban, cek dan olah TKP ulang oleh ident serta rekonstruksi ulang kejadian," kata Kasat Reskrim AKP Rizka Fadhila.
Warga juga sebelumnya sempat mengira Kasinem pulang kampung karena lama tidak terlihat. Biasanya, nenek yang hidup sebatang kara itu sering terlihat membawa tas dan bungkusan plastik. Sikapnya yang ramah membuat warga tidak menolak kehadiran Kasinem.
"Suka bawa-bawa kantong plastik. Segala macam sampai obat sebutir dia masukan ke kantong plastik. Kalau jualan, itu yang dia bawa, kantong plastik dan barang jualannya. Kalau sepintas orang lihat dia itu seperti orang gangguan jiwa karena melihat barang-barang yang dibawanya," kata Iy, pemilik warung tetangga Kasinem.
"Biasanya sih memang kalau pulang kampung, dia suka bilang dulu, itu juga tidak lama paling beberapa minggu. Makanya warga sini heran, sampai akhirnya ketika ada temuan tulang warga kemudian curiga," ucap Iy.