P2TP2A Sukabumi Dampingi Tiga Perempuan dari NTB Diduga Korban Trafficking

P2TP2A Sukabumi Dampingi Tiga Perempuan dari NTB Diduga Korban Trafficking

Syahdan Alamsyah - detikNews
Sabtu, 20 Feb 2021 17:12 WIB
P2TP2A Sukabumi dampingi wanita asal NTB diduga korban trafficking, 21 feb 2021
Foto: Istimewa/Foto kiriman P2TP2A Sukabumi
Sukabumi -

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi mendampingi 3 perempuan yang ditemukan di sebuah kosan di Desa Cikaret, Kecamatan Kebonpedes pada Jumat (19/2) kemarin.

Hasil komunikasi sementara dengan tiga perempuan itu, terindikasi mereka adalah korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Meski begitu, dinas terkait berikut P2TP2A akan lebih dulu berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk penanganan lanjutannya.

"Secara keterangan awal dari pada korban, kategori prosesnya terindikasi tidak secara prosedural, makanya kita koordinasi dengan P2TP2A, Dinas Sosial dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melakukan koordinasi dengan Pemerintah di Kabupaten Lombok," kata Ade salah seorang staf Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, Sabtu (20/2/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ade menjelaskan pihaknya berencana untuk memulangkan mereka ke daerah asal namun, saat ini ia lebih memfokuskan untuk menangani kondisi psikologis ketiga perempuan itu karena saat ditemukan mereka memang dalam keadaan shock.

"Jadi dengan (Pemprov) NTB nanti kita koordinasi untuk pemulangan ke daerah asal. Hanya sekarang ditangani dulu oleh P2TP2A untuk koordinasi dengan Dinas Sosial. Nanti Dinsos ini yang akan melakukan koordinasi jika ada kaitannya dengan perdagangan orang. Kalau kami ini (melihat) hak tenaga kerjanya di penuhi tidak, ini kapasitas kami di situ saja. Ini prosesnya prosedural tidak dan untuk mengetahui lebih lanjut nanti Dinsos yang akan tahu," lanjut Ade.

ADVERTISEMENT


Sementara itu ketua P2TP2A Kabupaten Sukabumi, Yani Jatnika Marwan membenarkan pihaknya akan melakukan pendampingan terhadap tiga perempuan tersebut. Sampai nanti dinas terkait dan kepolisian menentulan status mereka apakah memang terkait TPPO atau tidak.

"Korban trafficking memang diduga arahnya ke sana. Sementara ini kami siap menerima mereka di shelter milik P2TP2A sampai nanti ada keputusan dipulangkan ke lokasi asal mereka. Kita akan dampingi dan berikan perlindungan," kata Yani.

"Tindak lanjutnya tentunya kita akan berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi dan Dinsos. Walau bagaimanapun saya pikir aman jika kembali ke tempat asalnya. Nah Insya Allah mungkin nanti dari Dinsos Kabupaten Sukabumi akan bekerjasama dengan Dinsos NTB," jelasnya menambahkan.

P2TP2A disebut Yani sudah sering mewanti-wanti dan memberikan imbauan kepada warga terkait kasus perdagangan orang, ia berharap kasus serupa tidak menimpa warganya. Ia juga memberi peringatan kepada pemilik kosan atau kontrakan agar jeli melihat siapa yang menghuni tempat mereka.

"Bagi warga sukabumi agar tidak terjerat dengan kasus-kasus semacam ini terutama bagi yang memiliki tempat kosan atau kontrakan untuk menjaga dan melihat siapa dan bagaimana latar belakang penghuninya. Alhamdulillah pengungkapan kali ini berkat kekompakan semua unsur baik kepolisian, kecamatan setempat, dinas terkait dan lembaga-lembaga perlindungan," pungkas dia.

Lihat juga Video: Puluhan Orang Terjebak di Truk Kontainer AS, Diduga Human Trafficking

[Gambas:Video 20detik]



(sya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads