Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mengaku telah melakukan assessment dan koordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) atas laporan adanya pergeseran tanah di Kampung Cikadu Kidul RT 04 RW 02, Desa Buninagara, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung.
Sebelumnya, sebanyak 20 rumah warga di sana mengalami kerusakan, seperti retak pada dinding dan jalan. Kerusakan diduga karana adanya pergeseran tanah di bawah rumah warga.
"Kami dari BPBD sudah melakukan assessment ke lokasi dan sebagai tindak lanjut dari assessment tersebut sudah melakukan langkah langkah ke PVMBG tentang kejadian ini dan dari PVMBG sudah survei ke lokasi," ujar Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung Achmad Djohara saat ditemui di ruangannya di Komplek Pemkab Bandung, Kamis (18/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Achmad mengatakan pihaknya telah menyurati Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) untuk membuatkan drainase yang kedap air. Langkah tersebut dinilai dapat mengurangi resiko retakan parah.
"Kita sudah menyurati PUTR agar di daerah tersebut dibuatkan semacam drainase yang kedap air. Sehingga resapan air yang mengancam terjadinya longsor bisa diatasi," ujarnya.
Kajian sementara, kata Achmad, retakan terjadi karena tanah terlalu banyak menyerap air. Selain itu, drainase yang tidak menunjang menyebabkan banyak air yang masuk ke dalam tanah.
"Karena resapan air yang ada di sana sangat berpotensi menyebabkan retakan. Karena dengan air yang cukup subur membuat tanah menjadi tidak stabil. Di sisi lain mungkin drainasenya tidak menunjang," ungkapnya.
Ia meminta agar warga tetap waspada. Apabila terjadi hujan deras, warga diharapkan mengevakuasi diri ke lokasi yang lebih aman.
"Saya minta kepada warga di lokasi supaya tetap waspada. Kalau terjadi hujan besar agar mengevakuasi ke tempat aman," pungkasnya.
(mso/mso)