Diding (36), pria asal Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berpenampilan layaknya tokoh bajak laut fiksi yang tersohor, Jack Sparrow. Gaya rambut, dua kepang jenggot, dan aksesoris lainnya yang dipakai Jack Sparrow melekat di wajah Diding.
Diding menjelma sebagai Kapten Jack Sparrow yang merupakan tokoh utama dalam film Pirates of the Caribbean sejak empat tahun silam. Karakter fiksi itu ia dapatkan saat bekerja sebagai barberman atau pencukur rambut di Bali. Di Pulau Dewata itu, Diding membuka barbershop bernama Jack Dink's. Nama tersebut merupakan penggabungan nama aslinya, Diding dengan karakter Jack Sparrow.
"Pertama kali merantau di Bali itu tahun 2011. Itu tidak sengaja, sebelumnya saya bekerja di Australia jadi pencukur rambut juga," kata Diding saat berbincang dengan detikcom di barbershop miliknya di Jalan Perjuangan Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (18/2/2021)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Barbershop milik Diding itu bernuansa bajak laut. Pengunjung yang datang langsung disambut dengan mural bergambar kapal bajak laut. Ada juga mural bergambar kemudi kapal. Diding juga menaruh miniatur kapal di meja kasirnya. Suasana demikian menguatkan karakter Diding yang berpenampilan seperti Jack Sparrow.
Diding menceritakan awal mula dirinya berpenampilan seperti Jack Sparrow. Awalnya Diding berencana balik kampung ke Cirebon setelah tiga tahun bekerja di Negeri Kanguru sebagai barberman. Saat transit di Bali, Diding seperti mendapat ilham untuk menetap sementara.
"Waktu itu dari pihak Bandara Ngurah Rai menginformasikan waktu transit selama sembilan jam. Saya langsung terbesit untuk berkeliling Bali. Terus saya punya pemikiran lain, kenapa saya tidak coba tinggal di Bali, mumpung sudah di Bali," ucap Diding.
Diding nekat keluar kawasan Bandara Ngurah Rai. Ia pun berkeliling Bali sembari mencari peluang untuk bisa menetap. Pucuk dicinta ulam pun tiba, Diding menemukan jalannya.
"Saya bekerja dulu, ya sesuai keahlian saya jadi tukang cukur. Terus buka barbershop di wilayah Ubud," kata Diding.
Diding berhasil mengembangkan usahanya. Ia pun memboyong istrinya, Indah Liya (35) dan anaknya ke Bali. Rumah impian di Bali pun berhasil di miliki. Sekitar tahun 2016, Diding bertemu dengan kawannya asal Rusia, Thomas Jaen. Perjumpaan dengan Jaen menjadi hal sakral dalam hidupnya. Jaen memermak penampilan Diding menjadi Jack Sparrow.
"Awalnya dia (Thomas Jaen) memperhatikan saya. Waktu itu saya sedang mencukur orang. Kemudian, dia menawarkan untuk mendandani saya. Ya saya terima. Jadilah begini (Jack Sparrow)," kata Diding sembari tersenyum.
Diding pun kaget saat Jaen menunjukkan foto Jack Sparrow. Waktu itu, Diding tak tahu tentang karakter Jack Sparrow. Kini Diding mencintai dan menjiwai karakter fiksi Jack Sparrow yang diperankan Johnny Depp.
"Awalnya tidak suka. Seminggu, dua minggu dan seterusnya akhirnya suka. Bule-bule pada datang (cukur rambut), kemudian keluarga mendukung. Ya akhirnya nyaman sampai sekarang (berpenampilan Jack Sparrow)," kata Diding.
Pandemi COVID-19 yang terjadi sejak awal tahun lalu mengakibatkan ekonomi dan wisata di Pulau Dewata ambruk. Diding pun terkena dampaknya. Sepanjang tahun 2020 Diding berjuang untuk bisa bertahan. Bahkan sempat beralih profesi demi anak istri.
"Sepi banget. Tidak ada pengunjung, karena lokasi barbershop saya di Ubud. Saya sempat jual tahu gejrot. Hanya sebulan," katanya.
Diding menjual semua asetnya yang ada di Bali demi bertahan hidup, termasuk rumahnya. Hingga akhirnya Diding memutuskan untuk pulang kampung ke Cirebon pada Desember 2020.
"Awal Januari saya sewa tempat untuk barbershop, saya konsep sendiri. Mulai dibuka pada 19 Februari. Cukur rambut ini hobi saya, ya saya harus teruskan. Rezeki itu urusannya Tuhan," kata Diding.
Sebelum memantapkan diri membuka barbershop di Kota Cirebon. Diding mengaku sempat mendapat tawaran bekerja sebagai barberman di Kanada. Namun, orang tuanya tak merestui.
"Restu orang tua itu penting. Tawaran kontrak tiga tahun di Kanada. Tidak masalah, rezeki mah sudah urusan Tuhan," ucap Diding.
'Jack Sparrow' KW, Sang Barberman Asal Cirebon
Tak adanya restu dari orang tua Diding untuk bertualang ke Kanada itu karena satu alasan, Diding tak pernah ikut kumpul keluarga karena menghabiskan belasan tahun untuk merantau. Diding memutuskan Bali sebagai tempat perantauan terakhirnya. Ia tak akan lagi berkeliling layaknya Jack Sparrow.
Sebelum di Bali, Diding sempat merantau ke Australia dan Turki. Profesi yang sama, ya sebagai barberman. Keahlian mencukurnya tak perlu diragukan lagi.
"Di Turki tiga tahun. Diajak teman dari Tunisia. Setelah dari Turki, pindah ke Australia. Tiga tahun juga di Australia," kata Diding.
Diding bersyukur berkat keahlian mencukurnya, ia bisa merantau ke luar negeri. Gunting cukur sudah menjadi teman hidupnya sejak masih berusia belasan tahun. Saat masih duduk di bangku SMP, Diding mengaku sudah bekerja sebagai tukang cukur di Pasar Pagi Kota Cirebon.
"Waktu di Pasar Pagi itu saya ketemu dengan orang Madura. Ia mengajak saya merantau," kata Diding.
Ia bersama kawannya dari Madura merantau ke Papua. Di Bumi Cenderawasih itu Diding berjuang untuk hidupnya. Tiga tahun Diding merantau ke Papua. Setelah itu, ia bertolak ke Batam dan Kupang.
"Di Papua jadi tukang cukur juga. Di Batam dua tahun, dan Kupang satu tahun," kata Diding.
Kini Diding sudah mantap membuka usaha dan menyalurkan hobinya di kampungnya. Jack Dink's Barbershop & Dreadlock adalah bagian dari terminal terkahir perantauan Diding. Lokasinya di Jalan Perjuangan Kota Cirebon, Jawa Barat. Jack Dink's Barbershop & Dreadlock yang buka dari pukul 10.00 sampai 21.00 WIB, menerima jasa gimbal rambut.
"Karena baru buka, lagi ada promo potong rambut plus cuci hanya Rp 20 ribu. Kalau Dreadlock mulai Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu. Ada produk minyak rambut juga, produk sendiri harganya Rp 30 ribu sampai Rp 70 ribu," ucap pria asal Desa Astapada, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon.
(mso/mso)