Rumah Amal Bangun Huntara Minasa untuk Penyintas Gempa Mamuju

Rumah Amal Bangun Huntara Minasa untuk Penyintas Gempa Mamuju

Siti Fatimah - detikNews
Rabu, 17 Feb 2021 15:14 WIB
Melihat huntara yang dibangun Salman ITB untuk penyintas gempa di Mamuju
Melihat huntara yang dibangun Salman ITB untuk penyintas gempa di Mamuju (Foto: Istimewa)
Bandung -

Gempa berkekuatan 6,2 Magnitudo pada Januari 2021 lalu memporak porandakan Mamuju, Sulawesi Barat. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kerusakan di Mamuju, hingga 3.741 unit rumah, 5 unit fasilitas kesehatan, 3 unit jembatan, 1 pelabuhan, 1 minimarket, 1 perkantoran, dan 1 hotel.

Tidak hanya kerusakan harta benda, bencana ini juga mengakibatkan ribuan warga mengungsi di posko-posko pengungsian dan menelan korban jiwa sebanyak 91 orang.

Sebagai lembaga kemanusiaan, Rumah Amal Salman langsung memberangkatkan tim kemanusiaan untuk membantu sekaligus melakukan survei kebutuhan yang diperlukan oleh penyintas bencana. Bersama dengan LPPM ITB dan Universitas Tadulako, ketika itu tim gabungan membangun beberapa shelter (penampungan).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Shelter Rumah Amal Salman dibangun di Dusun Petakeang dan Dusun Dayangina, Kec. Tapalang, Kab. Mamuju. Shelter tersebut merupakan salah satu produk teknologi dalam menanggulangi bencana.

"Kerangka yang tidak sederhana menunjukkan shelter yang dibangun telah melalui proses perenungan intelektual agar dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada para penyintas," ucap Direktur Rumah Amal Salman Muhammad Kamal Muzakki dalam keterangan tertulis yang diterima (17/2/2021).

ADVERTISEMENT

Pembangunan tersebut dikarenakan tidak sedikit rumah warga, terutama yang bermaterial tembok semen runtuh diguncang gempa dua pekan silam.

Akan tetapi, kata Kamal, adanya perkembangan data pengungsi di lapangan menunjukkan selain shelter, para penyintas juga membutuhkan hunian sementara (huntara) yang digunakan sebagai transit pengungsi dari tenda sampai dengan hunian tetap dan relokasi permukiman selesai.

Oleh karenanya, Rumah Amal Salman kembali mengembangkan produk keteknologian hunian sementara untuk para penyintas bencana bernama Huntara Minasa.

Huntara Minasa terbuat dari kayu yang dikombinasikan dengan ferrocement, memiliki luas sekitar 22 meter persegi, dan dilengkapi dengan mezzanine serta beberapa sekat ruang. Sama seperti shelter, kerangka Huntara Minasa telah melalui proses perenungan intelektual dari para ahli agar dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada para keluarga yang menghuninya.

Kamal mengatakan, saat bencana menimpa Indonesia di awal tahun ini dibutuhkan gerakan bersama. Tidak hanya berpangku tangan pada pemerintah saja.

"Bencana yang menimpa Indonesia di awal tahun bisa menjadi sebuah peringatan ataupun teguran bagi kita semua. Dalam kondisi seperti ini, kita tidak bisa hanya menyerahkan segala urusan kepada pemerintah. Kita semua perlu bergerak bersama untuk menanggulangi isu ini. Rumah Amal Salman merupakan bagian dari masyarakat yang selalu ikut mendukung dan membantu pemerintah," pungkasnya.

Lihat Video: Takut Pulang ke Rumah, Korban Gempa Majene Minta Direlokasi

[Gambas:Video 20detik]



(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads