Mitos Jalan Maniis, Lokasi Mobil yang Tersesat di Hutan Majalengka

Mitos Jalan Maniis, Lokasi Mobil yang Tersesat di Hutan Majalengka

Bima Bagaskara - detikNews
Senin, 15 Feb 2021 18:44 WIB
Mobil yang tersesat di hutan kawasan Gunung Putri Majalengka berhasil dievakuasi.
Mobil warga Tasik yang tersesat di hutan Majalengka (Foto: Istimewa)
Majalengka -

Warga Kabupaten Majalengka dibuat heboh dengan ditemukannya mobil yang tersesat ke dalam hutan di kawasan Gunung Putri Desa Maniis, Kecamatan Cingambul.

Mobil yang membawa tujuh orang warga Tasikmalaya itu tersesat pada Sabtu (13/2) dinihari kemarin. Saat ditemukan mobil yang dikemudikan Enjang Imron (49) berada 5 kilometer dari jalan raya Maniis - Panjalu.

Jalan tersebut merupakan jalan alternatif bagi pengendara yang akan menuju Tasikmalaya. Rupanya jalan tersebut diketahui menyimpan sebuah mitos yang masih dipercaya oleh masyarakat setempat hingga saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada dua mitos yang tersimpan di jalan Maniis - Panjalu. Yang pertama ialah pengendara yang melintas dilarang mengeluhkan kondisi jalan yang gelap tertutup kabut.

"Kalau lewat pas kabut turun jangan bilang gelap biasa saja dan sopan. Itu kata orang-orang tua disini. Kabut biasanya turun itu saat musim hujan hampir tiap hari. Daerah sini masih cerita mistisnya masih kental," kata Muhamad Yana (37) salah seorang warga Desa Maniis.

ADVERTISEMENT

Kata dia jika ada pengendara yang mengeluhkan kondisi jalan gelap tertutup kabut, biasanya akan 'diusili' oleh makhluk tak kasat mata yang ada disana.

"Ini khususnya buat pendatang yang lewat jangan ngomong poek (gelap). Kalau ngomong gitu ada aja yang diusili seperti nyasar atau mogok," ungkapnya.

Selain itu kata Yana, banyak pengendara yang melihat ular dan gerbang emas di jalan Maniis - Panjlau. Bahkan tidak sedikit juga pengendara yang mengalami kecelakaan.

"Tamu yang makan suka lihat ada ular, ada gapura dari emas. Kemudian di bawah ada pohon besar, disana banyak yang kecelakaan katanya ada anak kecil ada orang tua. Kebanyakan yang kecelakaan itu pendatang bukan warga sini," tandasnya.

Kemudian mitos yang kedua, jalan Maniis - Panjalu dilarang dilintasi dua kali orang pengendara yang akan menuju Tasikmalaya maupun sebaliknya.

Kepala Dusun I Desa Maniis Asep Saepulrohman mengungkapkan jika pengendara yang telah melintasi jalan tersebut dari Tasikmalaya menuju Cirebon, dilarang melintasinya lagi saat akan kembali menuju Tasikmalaya.

"Jadi kalau yang sudah lewat sini sekali, pulangnya jangan lewat sini lagi mending cari jalan lain. Mitosnya begitu memang di jalan ini," ujar Asep.

Asep juga menjelaskan Jalan Maniis - Panjalu dulunya merupakan tempat istirahat para kolonial Belanda saat menempuh perjalanan. Karena hal itulah jalan dan desa tersebut dinamakan Maniis.

"Disebut Maniis itu karena paniisan, jadi dulu zaman Belanda yang lewat pasti istirahat atau niisnya disini. Makanya sekarang disebut Maniis," imbuhnya.

Ia pun berpesan kepada siapapun yang melintasi jalan tersebut untuk selalu berhati-hati dan memanjatkan doa. Selain karena hal tak kasat mata itu, kondisi jalan yang curam juga membuat hal-hal tak diinginkan seperti kecelakaan rawan terjadi.

"Kalau yang melintas di jalan ini intinya harus berdoa dan hati-hati," tutup Asep.

Simak video 'Penampakan 'Desa Mati' Tak Berpenghuni di Majalengka':

[Gambas:Video 20detik]



(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads