Kecamatan Coblong menyalip Kencamatan Antapani ke urutan pertama penyumbang kasus positif COVID-19 aktif di Kota Bandung.
Dilihat di laman Pusat Informasi COVID-19 (Pusicov) Kota Bandung, kasus positif aktif di Kecamatan Coblong mencapai 82 kasus. Diikuti Kecamatan Antapani 74 kasus, Kecamatan Lengkong 71 kasus, Kecamatan Batununggal 69 kasus dan Kecamatan Sukasari 50 kasus.
Sekda Kota Bandung Ema Sumarna menyatakan akan meninjau Kecamatan Coblong untuk melihat penanganan COVID-19 di kecamatan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Besok saya pagi ke Coblong. Pak camat dan pemangku kebijakan harus hadir," kata Ema di Balai Kota Bandung, Rabu (10/2/2021).
Saat disinggung apakah sudah ada Kecamatan yang mengajukan, Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM), Ema menyebut belum ada.
Menurutnya, saat ini Dinas Kesehatan Kota Bandung masih melakukan pemetaan RT dan RW mana saja yang masuk zona merah di Kota Bandung.
"Belum ada, kita sedang memetakan RT/RW yang kasusnya tinggi. Ini sedang diproses Dinas Kesehatan, tidak mudah ternyata. Kalau pendekatan kelurahan bisa kuning semua, tapi kalau untuk detail RT/RW kita belum dapat," ungkapnya.
Ema menjelaskan jika dilihat dari data di tiap-tiap kelurahan tidak ada kelurahan di Kota Bandung yang masuk zona merah. Namun merujuk data pasti ada RT dan RW yang masuk dalam zona merah.
"Kalau dilihat dari rumus tidak ada kelurahan merah, tapi yang merah itu akan terlihat di peta RT dan RW," jelasnya.
Ema tidak ingin terburu-buru soal data, pihaknya ingin data real RT dan RW mana yang masuk zona merah.
"Saya ingin data real, dilakukan pengetatan dan dilakukan PSBM," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara menyebut belum ada hasil pemetaan RT dan RW mana saja di Kota Bandung yang masuk zona merah.
"Besok rapat satgas. Proses masih berlangsung," ujar Ahyani via pesan singkat.
(wip/mso)