Para petani di Kampung Cipari Desa Rawabelut Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat terancam gagal panen akibat pergerakan tanah. Pasalnya sawah milik warga rusak.
Kepala Desa Rawa Belut Sarif Hidayat mengatakan pergerakan tanah tidak hanya terjadi di desa tersebut. Sejumlah titik juga terkena dampak pergerakan tanah termasuk lahan pesawahan.
"Sebetulnya bentangan retakan pertama itu di sekitaran pemukiman warga. Namun karena lahan pesawahannya juga berdekatan dan berada di perbukitan jadi sawah juga ikut retak dan ada yang amblas," kata dia, Rabu (10/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sarif, tercatat kurang lebih 3 hektar sawah yang mengalami keretakan parah sehingga padi milik warga juga rusak. "Yang baru terdata ada 3 hektar, tapi kemungkinan bertambah karena pergerakan tanah masih terus terjadi," kata dia.
Sarif mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan terkait warga maupun lahan pertanian warga yang mengalami kerusakan.
"Hari ini baru kita data. Setelah didata kita akan ajukan ke pemerintah soal sawah petani yang rusak akibat pergerakan tanah," pungkasnya.
Sebelumnya, pergerakan tanah terjadi di Desa Rawabelut Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Akibatnya seratusan warga terisolir dan puluhan orang mengungsi.
Tonton Video: Tanah Bergerak di Cianjur, Satu Kampung Terisolir-Puluhan Warga Mengungsi