Jalan Raya Cikembar atau biasa disebut dengan Jalan Palabuhan II ramai dikritik karena kondisi jalan yang rusak. Mereka menyebutnya sebagai lokasi wisata baru bertema 'Lobang Sewu' yang berarti lubang seribu.
detikcom menelusuri ruas jalan tersebut mulai dari simpang Lingkar Selatan Kota Sukabumi, kondisi jalan di lokasi itu terbilang masih mulus. Namun ketika mulai memasuki kawasan Pangleseran, jalan mulai terasa berlubang. Menurut penuturan warga jalan itu banyak dilintasi kendaraan berat, siang dan malam.
"Kalau kendaraan besar itu melintas enggak tahu waktu, mau siang mau malam pasti melintas. Berat juga bisa mencapai puluhan ton, muatannya beragam mulai dari bahan tambang sampai kendaraan angkutan semen," kata Ogi, pengguna jalan kepada detikcom, Selasa (9/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikcom, jalur sepanjang Lembursitu sampai Pangleseran ada sedikit rusak ringan. Kondisi diperparah dengan buruknya drainase membuat aspal jalan mengelupas. Genangan air juga membahayakan karena menutupi posisi lubang.
Perjalanan berlanjut hingga ruas Pangleseran-Desa Bojong. Di lintasan itu terlihat jalanan berlubang cukup dalam. Beberapa kendaraan terlihat berupaya menghindari lubang-lubang tersebut. Tentu hal itu sangat membahayakan dan rentan kecelakaan.
"Banyak kendaraan berat yang melintasi ruas jalan ini, bisa dibilang tidak sesuai dengan kekuatan jalan. Kalau tidak salah ini masuk kategori B, sementara tronton yang melintas beratnya bisa sampai 40 ton lebih mereka hilir mudik setiap hari melintasi jalan ini," kata Ruslan Nugraha, warga Cikembar kepada detikcom.
Selain menyebabkan kecelakaan, di ruas itu juga sering terjadi kemacetan. Lubang dengan kedalaman antara 5 hingga 10 sentimeter membuat pengguna jalan mengurangi kecepatan laju kendaraannya.
"Itu sering memakan korban kecelakaan, baik motor maupun mobil, begitupun kemacetan luar biasa juga terjadi tiap pagi dan sore karena pelambatan. Sering memang diurug pakai kerikil, namun itu tidak bertahan lama, dua minggu sudah berlubang lagi," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, kondisi jalan berlubang di sepanjang Pangleseran hingga wilayah Cikembar menuai kritikan warganet. Jalan di bawah kendali Provinsi Jawa Barat itu mengalami rusak parah.
Sebuah flyer berisi kritikan soal kondisi jalan diunggah warganet. Mereka menyebut jalan tersebut sebagai lokasi wisata baru bernama 'Lobang Sewu' atau lubang seribu.
Penelusuran detikcom, flyer itu ternyata memang banyak digunakan sebagai 'perlawanan' oleh warganet ketika warga di satu wilayah mengeluhkan kondisi jalan yang rusak.
Lihat juga Video: Awas! Retakan Tanah di Lokasi Bencana Ciherang Sukabumi Makin Meluas