Kritik Jalan Rusak di Sukabumi, Warganet: Selamat Datang di 'Lobang Sewu'

Kritik Jalan Rusak di Sukabumi, Warganet: Selamat Datang di 'Lobang Sewu'

Syahdan Alamsyah - detikNews
Selasa, 09 Feb 2021 12:13 WIB
Jalan rusak di Sukabumi
Foto: Jalan rusak di Sukabumi (Syahdan Alamsyah/detikcom).
Sukabumi -

Kondisi jalan berlubang di sepanjang Pangleseran hingga wilayah Cikembar menuai kritikan warganet. Jalan di bawah kendali Provinsi Jawa Barat itu nyaris disepanjang ruasnya dalam kondisi berlubang.

Sebuah flyer berisi kritikan soal kondisi jalan diunggah warganet. Mereka menyebut jalan tersebut sebagai lokasi wisata baru bernama 'Lobang Sewu' atau lubang seribu.

Penelusuran detikcom, flyer itu ternyata memang banyak digunakan sebagai 'perlawanan' oleh warganet ketika warga di satu wilayah mengeluhkan kondisi jalan yang rusak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam flyer itu, tertulis kalimat Jalan Pelabuhan II Provinsi Jawa Barat (wahana terpanjang dari Sampora sampai Pangleseran). Diketahui Jalan Raya Pelabuhan II, berada di posisi mulai dari jalan pertigaan pasar tradisional Panggeleseran, Desa Kertaraharja hingga ruas jalan pertigaan Cikembang, Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.

"Rasakan sensasi nya hiburan jalan darobol (jalan bolong)," tulis pemilik akun Reyhan Fahreza sambil menyertakan flyer 'Lobang Sewu' di grup media sosial Sukabumi Facebook, dilihat detikcom, Selasa (9/2/2020).

ADVERTISEMENT

Unggahan warganet tersebut ramai mendapat komentar dari ratusan warganet lainnya. Mereka memberikan testimoni soal kondisi jalan tersebut yang memang rusak parah dan berlubang. Tidak hanya di dunia maya, keluhan serupa juga diutarakan oleh para pengguna jalan di kawasan tersebut.

"Saya setiap hari menggunakan jalan ini, karena bisa dibilang akses utama kalau dari arah Kota Sukabumi atau Jalur Lingkar Selatan menuju Palabuhanratu. Sudah merasakan bagaimana rasa tidak enaknya ketika melintas siang dan malam, apalagi ketika hujan seluruh lubang tergenang air," kata Diki Pradana warga pengguna jalan kepada detikcom.

Diki yang setiap hari beraktivitas menggunakan mobil mengaku karena terbiasa pengguna jalan yang melintas sudah hapal di mana posisi lubang besar di lintasan jalan tersebut.

"Karena seringnya lewat sini jadi sudah tahu dimana posisi lubang, tapi tetap kalau ada kendaraan dari arah berlawanan akhirnya terlindas juga karena harus ngalah. Tidak sedikit juga yang kecelakaan terutama roda dua," ujarnya.

(sya/mso)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads