Pergerakan tanah terjadi di Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Seratusan warga terisolasi dan puluhan orang mengungsi akibat kejadian tersebut.
Kepala Desa Rawabelut Sarip Hidayat mengatakan pergerakan tanah mulai berlangsung Senin (8/2) usai hujan deras mengguyur lebih dari tiga jam. Pergerakan terjadi di beberapa titik, mulai dari jalan hingga permukiman warga.
"Kejadiannya kemarin. Pergerakan tanah membuat jalan dan tanah di pemukiman ambles. Bahkan ada yang sampai dua meter," kata Sarip, Selasa (9/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, salah satu akses yang terdampak yakni jalan menuju Kampung Cipari. Akibatnya 105 orang warga di kampung tersebut terisolir.
"Jalan ke Kampung Cipari sekarang putus akibat tanahnya amblas ke bawah. Jadinya terisolir, kendaraan tidak bisa melintas, dan itu akses satu-satunya ke kampung tersebut," ujarnya.
![]() |
Lihat Video: Detik-detik Jembatan di Cianjur Ambruk Karena Longsor
Selain jalan, menurut Sarip, tercatat ada 16 rumah yang terdampak. Sebanyak 21 keluarga dengan total 84 jiwa mengungsi untuk mengantisipasi pergerakan tanah lebih parah dan longsor.
"Warga yang rumahnya terdampak sudah dievakuasi dan diungsikan. Ada yang di tempat pengungsian khusus ada juga yang mengungsi ke rumah kerabatnya," ujar Sarip.
Dia menjelaskan pergerakan tanah di desa tersebut bukan yang pertama. Beberapa tahun terakhir juga terjadi pergerakan tanah, namun kali ini menjadi yang terparah.
"Pertama pergerakan tanah terjadi pada 2014, terjadi lagi 2016 dan sekarang 2021. Untuk sekarang jadi yang terparah," ucap Sarip.
Baasiyah (48), warga asal Kampung Cipari, memilih mengungsi lantaran khawatir rumahnya ambruk. "Saya mengungsi dan membawa perabotan ke rumah ibu saya kemarin, karena disini saya takut longsor," kata Baasyiah (48).
BPBD Cianjur menyiagakan petugas untuk memantau kondisi pergerakan tanah di Desa Rawabelut. "Petugas dari BPBD dan Retana sudah di lokasi. Akan dipantau terus. Jika kembali terjadi retakan tanah, petugas akan segera melakukan evakuasi untuk mencegah terjadinya korban jiwa," tutur Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan.