Vaksinasi tenaga kesehatan (nakes) di Cianjur terkendala data yang belum terintegrasi. Akibatnya hampir dua pekan vaksinasi baru mencapai 60 persen dari target.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur Yusman Faisal mengatakan total Nakes di Cianjur yang mengikuti vaksinasi tahap pertama sebanyak 6.392. Namin 40 persen dari jumlah tersebut masih belum bisa divaksinasi karena belum terdaftar dalam aplikasi.
"Capaian baru 60 persen. Kendalanya data belum tersinkronisasi dan belum terdaftar di aplikasi PCare BPJS," ujar Yusman, Selasa (9/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusman menjelaskan untuk bisa divaksinasi, nakes harus terdata dalam tiga data berbeda yang nantinya saling terintegrasi, yakni data SisDMK, server peduli lindungi, dan PCare BPJS.
"Harus terdata dulu di tiga itu baru bisa vaksinasi. Sebenernya untuk SisDMK dan server peduli lindungi sudah terdaftar, tapi karena belum masuk ke PCare BPJS jadi tetap belum bisa divaksinasi," kata dia.
Yusman mengaku belum bisa memastikan kapan para nakes yang belum divaksinasi akan mendapatkan jadwal. Sebab, kata dia, menunggu datanya terintegrasi.
"Mungkin sedang ada perbaikan atau maintenance. Belum bisa dipastikan kapan selesainya, jadi ini juga masih menunggu," tuturnya.
Yusman berharap pemerintah pusat bisa memperbaiki sistem pendataan tersebut supaya bisa lebih cepat. Sehingga tidak terjadi kekacauan yang membuat vaksinasi tertunda.
"Ini juga bisa jadi pembelajaran, untuk kementerian terkait. Dengan sasaran sedikit saja udah kacau, apalagi jika sasaran lebih banyak. Semoga ada perbaikan ke depannya," ujarnya.
(mso/mso)