Petani Milenial Jabar Garap Sereh Wangi dan Jahe Merah

Petani Milenial Jabar Garap Sereh Wangi dan Jahe Merah

Yudha Maulana - detikNews
Selasa, 09 Feb 2021 14:37 WIB
Jahe merah diyakini dapat tangkal corona, hal itu membuat warga memburu jahe merah. Naiknya permintaan jahe merah itu diakui para pedagang memberikan keuntungan
Ilustrasi jahe merah (Foto: Wisma Putra/detikcom)
Bandung -

Pendaftaran calon peserta program Petani Milenial Jawa Barat dibuka secara online sejak Senin (9/2). Program yang menjaring milenial untuk bercocok tanam di pedesaan ini rencananya diluncurkan pada pertengahan Februari.

"Program ini akan dimulai antara tanggal 14 atau 16 Februari tahun 2021, kita sedang menunggu jadwal dari pak gubernur," ujar Kepala Biro Perekonomian Jawa Barat Benny Achmad Bachtiar saat dihubungi detikcom, Selasa (9/2/2021).

Benny mengatakan tanaman yang pertama kali akan ditanam pada saat peluncuran adalah sereh atau serai wangi dan jahe merah. Benny mengungkap, kedua tanaman itu dipilih karena telah ada peminat atau pembelinya. "Tanaman yang akan ditanam adalah sereh wangi dan jahe merah karena offtaker-nya sudah ada," kata Benny.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekadar diketahui, program ini diperuntukkan bagi warga Jawa Barat yang memiliki rentang usia 19 sampai dengan 39 tahun. Kendati begitu, ia mengungkap ada sejumlah pendaftar yang diprioritaskan untuk mengikuti program ini. "Prioritas warga yang dekat dengan lokasi lahan pertanian, nanti pendampingan akan dilakukan oleh penyuluh pertanian Distanhor," ucap Benny.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui akun resmi Instagramnya @ridwankamil mengumumkan dibukanya pendaftaran Petani Milenial. Pendaftaran bisa dilakukan melalui portal petanimilenial.jabarprov.go.id atau laman PIKOBAR (pikobar.jabarprov.go.id).

ADVERTISEMENT

"Pemuda-pemudi Jawa Barat, yang pada mau meraih kemuliaan hidup dengan berikhtiar menjadi PETANI MILENIAL 4.0, silakan daftar hari ini di website ini (petanimilenial.jabarprov.go.id) atau masuk ke PIKOBAR. Karena tahap 1 ini terbatas, tentunya akan ada proses seleksi," tulis Ridwan Kamil.

Dari penelusuran detikcom dari laman pendaftaran Petani Milenial, terdapat sejumlah persyaratan untuk mengikuti program ini. Di antaranya berusia 19 - 39 tahun, kemudian mengenal inovasi teknologi bidang pertanian dan memiliki pengalaman sebagai petani. Kendati begitu, sebelumnya gubernur mengatakan, pemuda-pemudi yang memenuhi kriteria akan diajari cara bercocok tanam dan produknya akan dibeli langsung oleh BUMD Agro Jabar.

Kemudian Petani Milenial akan diberi tugas, yakni inventarisasi potensi lahan, inventarisasi peluang pasar, penentuan komoditas pertanian, pendataan Petani Milenial, pengembangan kapasitas Petani Milenial, pengembangan kapasitas Petani Milenial. Lalu pemberian bantuan benih, bibit, pupuk, pestisida dan peralatan dan terakhir pemberian fasilitas pembiayaan dan pemasaran produk.

"Saat ini, sektor pertanian nampaknya belum menjadi magnet pekerjaan bagi generasi milenial di Jawa Barat. Jumlah petani muda di Jawa Barat masih relatif kecil. Padahal kita butuh tenaga baru di bidang pertanian yang sampai saat ini adalah sektor penyumbang ekonomi terbesar ke-3 di Jawa Barat," sebagaimana dilihat detikcom dari laman pendaftaran Petani Milenial.

Jika tertarik bergabung Petani Milenial, dengan mengklik tautan 'Bergabung Sekarang', calon pendaftar akan disuguhkan dengan formulir elektronik. Di sana calon pendaftar harus mengisi identitas, lalu muncul pertanyaan seleksi terkait pertanian. Jangan lupa juga sertakan KTP, CV dan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dalam format digital karena menjadi syarat mutlak pendaftaran.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads