Banjir yang melanda Kabupaten Subang kian meluas. Setelah merendam wilayah kecamatan Pamanukan, kini banjir merendam 9 desa di Kecamatan Ciasem. Bahkan banjir juga merendam jalur utama Pantura Subang.
"Ini sangat luar bias banjir pada tahun ini kalau dulu tidak sampai ke jalan Pantura, dikarenakan intensitas hujan sangat tinggi Sungai Cijengkol, Ciasem tidak bisa menampung debit air yang sangat luar biasa ini sehingga air meluap ke pemukiman yang tadinya di sini tidak terjadi seperti ini sampai merendam Jalan Pantura," ucap Camat Ciasem Toni ditemui di titik banjir, Senin (08/02/2021).
Pantauan detikcom, air banjir menutup satu lajur dari arah Cirebon menuju Jakarta. Ketinggian air menutup jalan sekitar 40 centimeter. Akibatnya lajur ini tidak dapat di lintasi kendaraan. Sementara lajur sebaliknya yakni Jakarta menuju Cirebon terendam namun masih bisa di lintasi kendaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengurai kepadatan arus kendaraan akibat banjir, petugas memberlakukan sistem contraflow di lajur yang masih bisa dilintasi. "Pihak kepolisian melakukan rekayasa arus dengan sistem contraflow," kata Toni.
Pihak pemerintah setempat masih melakukan pendataan rumah warga yang terendam banjir. Saat ini petugas masih melakukan evakuasi kepada warga terdampak.
"Kita akan data berapa ribu atau ratus rumah terendam banjir, di Ciasem ada 9 desa semuanya terdampak banjir. Kami berharap warga bisa menyelamatkan diri terlebih dahulu," ucap Camat.
Hingga Senin siang, banjir masih terjadi dia sejumlah titik. Jalan raya, pertokoan, pemukiman hingga areal pertanian terendam banjir.
(mso/mso)