.webp)
Pemerintah Kota Cimahi melakukan evaluasi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap dua yang dilaksanakan sejak 26 Januari sampai 8 Februari.
Berdasarkan hasil evaluasi ada peningkatan kasus kematian akibat COVID-19 selama pelaksanaan PPKM tahap 2 sebanyak 10 orang. Sementara pada PPKM tahap 1 ada 5 orang yang meninggal gegara COVID-19.
Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengatakan tak cuma kasus kematian yang meningkat, kasus positif COVID-19 juga mengalami peningkatan. Namun ditunjang dengan angka kesembuhan yang juga terus bertambah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini kita lakukan evaluasi PPKM tahap.2. Hasil ini akan dibawa dalam rapat Forkopimda sebagai bahan evaluasi akhir PPKM. Hasilnya memang ada beberapa hal, mulai dari penyebaran kasus, peningkatan kasus positif dan sembuh, lalu angka kematian akibat COVID-19 yang juga bertambah," ungkap Ngatiyana kepada wartawan, Jumat (5/2/2021).
Ngatiyana menjelaskan setelah dilakukan evaluasi terkait meninggalnya 10 orang dengan status positif COVID-19, mayoritas merupakan lansia yang memiliki riwayat penyakit bawaan atau komorbid.
"Rata-rata lansia yang ada komorbidnya seperti jantung dan paru-paru, lalu terpapar dan meninggal. Mereka terlambat memeriksakan diri sehingga tidak terdeteksi dini. Setelah dirawat di rumah sakit ternyata yang lansia ini positif COVID-19," jelasnya.
Secara keseluruhan Ngatiyana mengklaim pelaksanaan PPKM di Kota Cimahi cukup efektif menekan penyebaran kasus COVID-19. Meskipun sebetulnya, Presiden Joko Widodo justru mengatakan jika pelaksanaan PPKM gagal.
"Untuk PPKM yang dianggap tak efektif oleh presiden, Cimahi justru diapresiasi gubernur sebagai daerah yang tingkat kesadaran menggunakan masker sampai 84 persen. Kesadaran menggunakan masker sudah meningkat," terangnya.
"Dilihat dari PPKM tahap 1 dan 2, tahap 1 cukup berhasil pencegahan COVID-19. Meskipun yang positif meningkat tetapi perkembangan yang sembuh juga semakin banyak," tandasnya
Tonton Video: RK Sebut Keterisian RS untuk Pasien Covid-19 di Jawa Barat Turun
